Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Piutang Pajak Lebih dari Rp 50 Triliun

Kompas.com - 06/06/2011, 21:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi mendesak Direktorat Jenderal Pajak untuk menarik sejumlah piutang pajak dari para wajib pajak. Jumlah piutang pajak tersebut mencapai lebih dari Rp 50 triliun.

Wakil Ketua KPK, Haryono Umar, mengungkapkan, langkah KPK itu merupakan salah satu upaya pencegahan tindak pidana korupsi. "Kami lakukan upaya pencegahan, dan  mendorong Direktur Jenderal Pajak (Dirjen Pajak) untuk segera menarik piutang pajak puluhan triliun rupiah. Kami sudah undang Dirjen Pajak," kata Haryono di Gedung KPK, Jakarta, Senin (6/6/2011).

Menurut Haryono, piutang pajak yang tidak dibayar berpotensi menimbulkan kerugian negara. Ia mengatakan, tahun lalu negara dirugikan karena Rp 2,5 triliun piutang pajak sudah kedaluwarsa sehingga tidak dapat ditagih.

"Expired (kedaluwarsa) Rp 2,5 triliun. Hilang uang negara," ucapnya.

Untuk itulah, lanjut Haryono, KPK terus mendorong Dirjen Pajak untuk menagih piutang pajak agar tidak ada lagi piutang yang kedaluwarsa.

Mengenai perusahaan-perusahaan mana saja yang menunggak pembayaran pajak, Haryono mengatakan bahwa data perusahaan tersebut merupakan rahasia Ditjen Pajak.

"Rahasia pajak. Besarnya lebih dari Rp 50 triliun. Namun, rinciannya kami harus tahu. Kami hanya mendorong jangan sampai expired karena akan mengakibatkan kerugian negara," ujar Haryono.

Sesuai dengan data Badan Pemeriksa Keuangan yang diumumkan pada 31 Mei, Direktorat Jenderal Pajak masih mempunyai piutang pajak senilai Rp 70 triliun hingga akhir 2010.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com