Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Diminta Serap Sarjana Teknik Lokal

Kompas.com - 11/06/2011, 14:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Persatuan Insinyur Indonesia (PII) mendesak para pengusaha untuk dapat menyerap lulusan sarjana teknik lokal dalam membangun proyek konstruksi nasional. Demikian disampaikan Direktur Eksekutif PII, Rudianto Handojo, dalam rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (10/6/2011). Pernyataan ini berkaitan dengan kesempatan kerja yang tercipta oleh program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang akan dimulai tahun ini hingga tahun 2025.

Selain itu, dengan kecilnya jumlah lulusan sarjana teknik dengan angka 35 ribu orang per 2010, ia menyebutkan, Indonesia akan membutuhkan lebih banyak sarjana teknik. "Jumlah insiyur yang dihasilkan China pada tahun 2010 (ada) sekitar 300.000-400.000 lulusan sarjana teknik," sebutnya.

Peningkatan jumlah ini dinilai menjadi hal yang penting demi mengantipasi masuknya insinyur asing untuk mengambil alih proyek infrastruktur dalam negeri, seperti proyek-proyek di MP3EI. Oleh sebab itu, sebagai salah satu solusi, ia berpendapat, perlunya koordinasi antara perguruan tinggi dan perusahaan penyedia jasa konstruksi dalam menciptakan sarjana teknik yang berkualitas dan siap kerja.

Sementara itu, Ketua Gabungan Pengusaha Rancang Bangun Indonesia, Steven Budisusetija, mengungkapkan, Indonesia membutuhkan sumber daya manusia yang ahli bukan hanya menghitung nilai proyeknya, tetapi tenaga ahli yang profesional dan mempunyai sertifikasi keahlian.

"Perusahaan konstruksi nasional memberdayakan tenaga ahli lokal untuk melakukan pekerjaan yang ringan, seperti rancang bangun proyek dan pengadaan nilai proyek konstruksi tersebut, sementara tenaga kerja asing diberdayakan untuk merancang desain teknologi tingkat tinggi," ujar Steven.

Oleh sebab itu, ia menambahkan, tenaga ahli dari perusahaan asing berpengalaman dapat membantu pelaksana proyek jasa konstruksi nasional yang belum berpengalaman sehingga akan memajukan industri jasa engineering, procurement, and construction (EPC) nasional.

"Untuk itu, dibutuhkan tata kelola yang profesional untuk membangun kerja sama yang seimbang antara para penyedia jasa nasional dan penyedia jasa asing sehingga dapat memberi nilai tambah yang baik bagi keduanya," ungkap Steven.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com