Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Menderita Tambahan Ongkos Obligasi

Kompas.com - 07/08/2011, 16:25 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com -- Pemerintah Amerika Serikat menderita kenaikan ongkos peminjaman dana (cost of borrowing) akibat turunnya peringkat utang mereka oleh Standard and Poors sebesar 0,67 persen atau sekitar 95 miliar dollar AS. Itu adalah ongkos yang harus dikeluarkan pemerintah Amerika Serikat pada setiap penerbitan obligasi negaranya.

"Itu kan baru dari S&P, pemeringkat utang lain seperti Moodys kan belum, meskipun pemeringkat utang asal China (Dagong Global Credit Rating Co) sudah menurunkannya. Jika penurunan peringkat itu terjadi maka ada biaya tambahan yang harus ditanggung pemerintah AS," tutur Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di Bandung, Jawa Barat, Minggu (7/8/2011).

Di sisi Indonesia, Hatta menegaskan bahwa pemerintah berupaya agar aliran modal yang sangat besar ke dalam negeri harus diarahkan ke sektor riil, sehingga tidak menumpuk dan terjebak di portofolio atau investasi di surat berharga di pasar modal, atau hanya bertahan di surat berharga negara (SBN). Aliran dana itu harus dapat dimanfaatkan untuk jangka menengah.

Mekanismenya sedang dimatangkan oleh pemerintah dengan Bank Indonesia. Selain itu, pemerintah juga mendorong agar penawaran saham perdana (IPO) semakin marak ke bursa saham.

Dengan demikian, kata Hatta, kita tidak perlu panik dengan perkembangan di AS. "Kita memiliki instrumen mitigasi risiko yang sudah cukup. Itu antara lain Protokol Penanganan Krisis plus anggaran cadangan sebagai bantalan yang cukup kalau terjadi krisis. Apalagi cadangan devisa sudah mencapai 122 miliar dollar AS," tutur Hatta.

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

    Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

    Whats New
    Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

    Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

    Whats New
    Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

    Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

    Whats New
    Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

    Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

    Whats New
    KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

    KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

    Whats New
    Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

    Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

    Whats New
    PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

    PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

    Whats New
    KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

    KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

    Whats New
    Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

    Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

    Whats New
    Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

    Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

    Whats New
    Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

    Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

    Whats New
    Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

    Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

    Whats New
    Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

    Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

    Spend Smart
    Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

    Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

    Earn Smart
    Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

    Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com