Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gudang Garam Impor Disegel

Kompas.com - 08/08/2011, 03:17 WIB

Jakarta, Kompas - Petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan menyegel sementara gudang penyimpanan garam milik PT SLM yang berlokasi di Pelabuhan Ciwandan, Cilegon, Banten, Sabtu (6/8). Gudang tersebut diduga menerima pasokan garam impor asal India.

Hal itu dikemukakan Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan Sudirman Saad, Sabtu. Pada 4 Agustus sebanyak 11.000 ton garam asal India bongkar muat di Pelabuhan Ciwandan, Banten.

Petugas telah menelusuri sejumlah sentra produksi garam di Madura, Rembang, Pati, dan Cirebon. Petugas menemukan bahwa garam impor telah merembes masuk ke usaha-usaha pengolahan rakyat untuk diolah menjadi produk konsumsi. ”Serbuan garam impor berlangsung di tengah panen garam rakyat. Ini merusak pasar lokal,” ujar Sudirman.

Ia menambahkan, garam impor asal India yang berwarna kekuningan terindikasi memiliki mutu dan harga lebih rendah ketimbang garam lokal. Hal itu berdampak pada jatuhnya harga garam rakyat di bawah harga dasar yang ditetapkan pemerintah. Garam rakyat selama ini untuk konsumsi. ”Penyegelan akan dilakukan hingga ada klarifikasi dari Kementerian Perdagangan terkait batasan impor garam untuk konsumsi dan industri. Kebijakan impor garam masih rancu,” kata Sudirman.

Kementerian Perdagangan menetapkan larangan impor garam satu bulan sebelum panen raya hingga dua bulan sesudah panen raya berlangsung. Pemerintah menyepakati panen raya garam berlangsung Agustus-Oktober 2011 sehingga larangan impor garam berlaku selama Juli-Desember 2011.

Ketua Umum Asosiasi Petani Garam Seluruh Indonesia Syaiful Rahman menyatakan, membanjirnya garam impor melalui sejumlah pelabuhan pintu masuk menunjukkan pemerintah mengingkari kebijakan larangan impor dan tidak berpihak pada kebangkitan produksi garam rakyat.

Lebih murah

Garam impor asal India dijual dengan harga rata-rata Rp 540 per kilogram. Harga itu lebih rendah dibandingkan harga garam petani yang dipatok pemerintah, yaitu kualitas satu Rp 750 per kg dan garam kualitas dua Rp 550 per kg.

Menurut Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Deddy Saleh, garam impor yang masuk itu adalah impor lama yang terlambat masuk akibat kesulitan pasokan dan transportasi lokal. Pihaknya telah memberlakukan larangan impor garam sejak Juli-Oktober.

Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad telah meminta kepada Menteri Perdagangan untuk mengefektifkan kebijakan larangan impor garam, yaitu Juli-Desember 2011, serta mengoptimalkan PT Garam sebagai lembaga penyangga stok garam nasional dan menyerap garam rakyat.

PT Garam pernah mengajukan proposal penyertaan modal negara sebesar Rp 450 miliar guna penyerapan garam rakyat secara optimal. Tahun ini pemerintah menargetkan produksi garam nasional berkisar 1,6 juta-2 juta ton.

Tahun 2009 produksi garam nasional mencapai 1,26 juta ton atau jauh di bawah kebutuhan garam nasional sebanyak 2,86 juta ton. Tahun 2010 produksi garam anjlok menjadi 24.000 ton akibat anomali cuaca, sedangkan total kebutuhan garam nasional mencapai 3 juta ton. Akibatnya, total impor mencapai 2,976 juta ton. (LKT)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com