Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fundamental Ekonomi Indonesia Kuat

Kompas.com - 09/08/2011, 20:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Fundamental perekonomian Indonesia masih cukup kuat untuk menghadapi krisis global yang diakibatkan oleh tingginya utang Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa.

Hal ini diungkapkan oleh pelaksana tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Bambang Brodjonegoro, Selasa (9/8/2011) di Jakarta. Untuk membuktikan hal tersebut, Bambang menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat dibandingkan dengan negara lain.

"Kenapa pertumbuhan ini penting? Ya, karena kita ingin melihat kita bandingkan ini dengan negara-negara lain. Singapura, misalkan, pada kuartal kedua 2010, pertumbuhannya hanya 0,5 persen. Merosot jauh dari kuartal pertamanya yang 19,4 persen. Amerika juga turun dari 3,3 persen menjadi 1,6 persen pada kuartal kedua. Sedangkan, Indonesia praktis mengalami peningkatan karena kuartal kedua tahun lalu, kita tumbuhnya 6,1 persen. Tahun ini 6,5 persen," ucap Bambang.

Terhadap pertumbuhan ini, ia menilai ekonomi Indonesia merupakan salah satu yang berada dalam kondisi baik di dunia. "Ini patut dijadikan suatu landasan untuk mempunyai pemikiran positif terhadap prospek perekonomian Indonesia," tambahnya.

Sementara itu, perkembangan inflasi juga dapat dijadikan tolok ukur dalam melihat fundamental ekonomi nasional yang kuat. Dengan melihat perkembangan tahun ke tahun, inflasi Indonesia berada di angka 4,61 persen pada Juli 2011 . Dengan demikian, kata Bambang, angka tersebut telah berada di bawah angka psikologis, yakni lima persen.

Laju inflasi ini relatif lebih stabil dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Ia menyebutkan, tingginya harga komoditas bahan pangan dan energi telah mendorong peningkatan laju inflasi yang tinggi di China dan Amerika Serikat.

Begitu pula dengan negara-negara ASEAN, di mana tingginya harga komoditas pangan telah berimbas pada tingginya angka inflasi. Vietnam menjadi yang tertinggi dengan melebihi target sebesar 17 persen.

"Ini gambaran mengenai kondisi domestik ekonomi Indonesia, yang intinya adalah bahwa secara fundamental ekonomi kita masih bagus dan cukup kuat untuk menghadapi krisis global yang diakibatkan masalah hutang belanja Amerika dan Eropa," tutur Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com