Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi 2012 Dapat Jadi 7 Persen

Kompas.com - 23/08/2011, 04:19 WIB

Jakarta, Kompas - Inflasi yang terkendali akibat turunnya harga makanan akan menyentuh angka 5,1 persen pada 2011. Namun, pada tahun 2012 akan meningkat menjadi 7 persen dengan asumsi harga tarif dasar listrik naik 10 persen dan harga bahan bakar minyak naik 10 persen.

Demikian paparan ekonomi makro yang disampaikan Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti di Jakarta, Senin (22/8).

”Masih ada beberapa tantangan yang harus diselesaikan, antara lain memanfaatkan belanja modal yang terbatas dan rendahnya realisasi yang mungkin terjadi pada tahun 2012,” ujar Destry.

Prospek perekonomian Indonesia masih tetap solid dengan domestik ekonomi sebagai penggerak. Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2011 sekitar 6,5 persen, yang naik menjadi 6,7 persen pada tahun 2012.

Optimisme terhadap ekonomi Indonesia masih besar kendati ekonomi global diliputi ketidakpastian. Menurut Destry, krisis global pada tahun 2008 memberikan pelajaran bagi Indonesia untuk mengambil langkah menghadapi kondisi saat ini.

Kala itu, pemulihan ekonomi Indonesia berlangsung cepat karena pemerintah dapat mengalokasikan dana untuk rekapitalisasi. Indonesia hanya perlu satu tahun untuk pulih dan mencapai posisi yang relatif stabil.

Langkah terbaru Bank Indonesia dengan membeli Surat Utang Negara menggunakan cadangan devisa merupakan langkah yang patut dipuji. Selain untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, langkah ini juga untuk menjaga pasar obligasi. ”Hal ini memberikan efek positif dan percaya diri di pasar,” ujar Destry.

Peringkat utang Indonesia yang diperkirakan akan naik menjadi layak investasi (investment grade) pada kuartal I-2012 juga berdampak terhadap meningkatnya kualitas dana asing yang masuk ke Indonesia. Bahkan, jumlah dana asing yang masuk ke investasi asing langsung terus meningkat.

Ekonom Mandiri Sekuritas, Aldian Taloputra, menambahkan, kendati dana asing terus masuk ke Indonesia, likuiditas di pasar keuangan Indonesia masih cukup. Selain itu, fundamen ekonomi masih solid.

Perihal nilai tukar, tren pelemahan dollar AS terhadap semua mata uang akan terus terjadi. ”Dengan kata lain, rupiah masih akan terus menguat,” kata Aldian.

Penguatan nilai tukar rupiah masih akan berlangsung terbatas. Pada akhir tahun 2011, nilai tukar rupiah diperkirakan sebesar Rp 8.450 per dollar AS dan pada akhir tahun 2012 mencapai Rp 8.317 per dollar AS. (IDR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com