Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini, SKB Moratorium Penerimaan PNS Diteken

Kompas.com - 24/08/2011, 11:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah bertekad menekan anggaran belanja pegawai. Salah satu caranya adalah dengan melakukan program moratorium penerimaan calon pegawai negeri sipil (PNS).

Rencananya, hari ini (24/8/2011), Surat Keputusan Besama (SKB) tentang moratorium penerimaan PNS akan diteken. Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan, pemerintah mulai meningkatkan kualitas PNS melalui right sizing.

Dalam moratorium ini, pemerintah juga melarang pemerintah daerah menerima PNS baru bila anggaran belanja modalnya kurang dari 20 persen dari total APBD. "Bagi daerah yang belanja modalnya tidak mencapai 20 persen dari APBD, itu tidak boleh menambah pegawai," jelasnya Selasa malam (23/8/2011).

Agus menjelaskan, pemerintah mulai menerapkan moratorium penerimaan PNS supaya belanja pegawai bisa lebih efektif dan efisien. Seperti diketahui, selama ini anggaran belanja pegawai dalam APBN masih lebih tinggi ketimbang belanja modal. Dalam RAPBN 2012, anggaran belanja pegawai dipatok sebesar Rp 215,7 triliun, naik 18 persen ketimbang APBNP 2011 yang sebesar Rp 182,9 triliun.

Moratorium PNS ini akan berlaku per 1 September 2011 pekan depan. Agus mengatakan langkah moratorium ini merupakan rangkaian aksi reformasi birokrasi yang dilakukan oleh pemerintah. "Kami harapkan semua kementerian/lembaga melakukan right sizing supaya betul-betul organisasi mempunyai kualitas dan jumlah SDM yang tepat," ungkapnya.

Hanya saja, Agus menekankan moratorium PNS ini hanya akan berlaku untuk penerimaan PNS baru. Sedangkan untuk penerimaan honorer tetap dialokasikan anggarannya. (Herlina KD/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com