Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Harus Adopsi Standar "Green Building" Internasional

Kompas.com - 09/09/2011, 17:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pegiat properti Indonesia diharapkan mulai menerapkan konsep green building. Penerapan konsep ini akan sejalan dengan program pemerintah dalam mengurangi emisi karbon pada 2020.

Demikian mengemuka dalam jumpa pers dan diskusi bertema "Indonesia Harus Adopsi Standar Green Building Internasional" yang digelar oleh Green Building Council Indonesia (GBCI) di Jakarta, Jumat (9/9/2011). Chairperson GBCI Naning Adiwoso mengatakan, standarisasi green building akan membantu menurunkan emisi karbon di Indonesia, jika semua pemangku kepentingan bersedia bertransformasi.

"Transformasi yang kami maksud di sini adalah transformasi perilaku untuk lebih berpihak pada lingkungan, melalui implementasi bangunan hijau. Patut diakui, penerapan standarisasi green building pada gedung-gedung komersial di Indonesia belumlah populer," ujar Naning.

Ia mengatakan, masih banyak kalangan menganggap penerapan green building sangat mahal untuk konteks Indonesia. Padahal, dengan menerapkan bangunan hijau, pengusaha properti dan pemerintah Indonesia akan dapat memperoleh banyak keuntungan, baik politik maupun ekonomi.

"Walau secara kuantitatif keuntungan politik penerapan green building sulit diukur, dalam konteks etika politik yang demokratis pemeliharaan lingkungan merupakan salah satu tema pokok dunia politik internasional," ujar praktisi desain interior ini.

Naning menambahkan, dengan ikut terlibat aktif dalam aplikasi standarisasi green building, Indonesia dapat berbicara banyak di level Internasional dalam segi pembangunan lingkungan hidup yang berkelanjutan. Sementara secara ekonomi, keuntungannya sangat nyata dan terukur, terutama dari sisi penghematan energi.

"Sebuah gedung komersil yang mengikuti standar penilaian Greenship biasanya mampu melakukan penghematan energi antara 26% sampai 40% setiap bulannya. Penghematan tersebut bersumber dari berkurangnya volume penggunaan AC, penerangan gedung dan tak ketinggalan penghematan penggunaan air," kata Naning.

Selain itu, efek positif sangat besar dari penerapan standarisasi green building ini sudah selayaknya menjadi acuan Indonesia dalam menerapkan standarisasi green building terhadap bangunan-bangunan komersial. Soal standar yang dipakai, lanjut dia, Indonesia berhak menentukannya sendiri.

Sebagai gambaran, menurut Naning, dengan memperhatikan nilai-nilai kearifan lokal, GBCI telah menetapkan Greenship sebagai rating tools. Greenship merupakan sistem penilaian yang menjembatani konsep bangunan ramah lingkungan dan prinsip keberlanjutan dengan praktik yang nyata.

"Sehingga penerapan standarisasi green building di Indonesia dapat secara maksimal membantu program pembangunan lingkungan hidup yang berkelanjutan yang dicanangkan pemerintah," ujar Naning.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Earn Smart
Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com