Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/09/2011, 07:38 WIB

KOMPAS.com — Rapat Menteri Koordinator Perekonomian, Rabu, pekan lalu, memutuskan memperbaiki data produksi beras nasional pada masa mendatang. Keputusan ini diambil setelah Badan Pusat Statistik menghitung ulang konsumsi beras per kapita orang Indonesia yang ternyata hanya 113 kilogram per tahun.

Sebelumnya 139,15 kilogram. Dengan konsumsi per kapita 113 kilogram per tahun, total konsumsi beras nasional penduduk Indonesia hanya 26,8 juta ton. Itu sudah termasuk konsumsi dalam bentuk lontong.

Mengacu perhitungan konsumsi tersebut, bila angka produksi tidak dikoreksi,  surplus produksi beras nasional terhadap total konsumsi bisa mencapai 10,2 juta ton. Melihat tren kenaikan harga beras seperti saat ini, angka surplus produksi 10,2 juta ton sangat tidak rasional.

Keputusan untuk memperbaiki data produksi beras ini mencapai kesepakatan setelah perang dingin antara Kementerian Pertanian (Kemtan) dan Perum Bulog seperti tiada habisnya.

Pemicunya amat mendasar, soal akurasi data produksi dan konsumsi beras nasional. Perum Bulog kerap mengeluh produksi beras mepet sehingga kesulitan melakukan pengadaan dalam negeri dan karena itu harus mengimpor.

Kemtan yakin produksi beras cukup, bahkan berlebih. Keyakinan Kemtan ini didukung oleh data produksi padi nasional yang disampaikan BPS. Akibat data yang tidak akurat, kebijakan pangan sulit dirumuskan dengan tepat.

Pemerintah selama ini juga gamang untuk membuat kebijakan guna mengoreksi produksi dan konsumsi beras nasional, karena takut dicap lawan politiknya telah melakukan kebohongan.

Tarik-ulur kebijakan subsidi pangan kerap terjadi. Sejumlah pihak juga kadang sengaja menggunakan isu beras sebagai senjata politik. Akan tetapi, apa pun yang terjadi, melihat kenyataan di atas, munculnya kebijakan baru dari pemerintah tersebut sungguh langkah yang tepat dan bijaksana. Selayaknya ini bisa dicatat dalam sejarah perjalanan bangsa dengan tinta emas. (HERMAS E PRABOWO)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com