Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Optimalkan Pertambangan Umum

Kompas.com - 20/09/2011, 08:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Lembaga Pengkajian, Penelitian, dan Pengembangan Ekonomi (LP3E) Kadin Indonesia, Didik J Rachbini mengemukakan, produksi minyak dan gas (migas) cenderung stagnan bahkan turun. Oleh sebab itu, produksi pertambangan umum harus dioptimalkan demi mengimbangi turunnya penerimaan dari produksi migas.

"Ya, memang (produksi migas) kecenderungannya itu stagnan atau bahkan turun terus. Karena memang tidak ada usaha-usaha peningkatan daerah-daerah baru (atau) wilayah-wilayah (pertambangan) baru, sehingga tetap seperti itu," ujar Didik kepada Kompas.com, usai menghadiri diskusi percepatan pembangunan industri pengolahan hasil tambang oleh Kadin Indonesia, di Jakarta, Senin ( 19/9/2011 ).

Memang, lanjut dia, sumber daya minyak relatif terbatas, sehingga tidak akan berkembang lebih jauh lagi.

Oleh sebab itu, sebagai solusi, Didik menyarakan agar produksi tambang umum atau non-migas dapat dimaksimalkan.

Ia pun menyebutkan, pada APBN-Perubahan 2011 , penerimaan negara dari pertambangan umum hanya sebesar Rp 15,4 triliun. Sementara itu, pada Rancangan APBN 2012 target penerimaan negara dari pertambangan ini lebih kecil lagi senilai Rp 13,8 triliun dari total penerimaan negara bukan pajak yang mencapai Rp 272 ,7 triliun. "It's a peanut, nothing. Kan emas, nikel segala macam (masih) banyak, tapi belum dikelola," tegas dia.

Karena itu, ia berharap, ke depannya penerimaan negara bukan pajak tidak hanya dari minyak dan gas, tetapi juga dari pertambangan non migas.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com