Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Karet Masih Optimistis

Kompas.com - 15/10/2011, 02:30 WIB

Jakarta, Kompas - Meski harga komoditas di pasar internasional cenderung menurun, para pengusaha masih optimistis harga karet tetap bertahan pada batas bawah 4 dollar AS per kilogram. Stabilnya harga karet juga dipengaruhi banjir besar di Thailand sehingga pasokan berkurang.

”Memang, imbas krisis di Amerika dan Eropa telah memengaruhi harga karet. Terjadi pelambatan permintaan di negara-negara yang sedang krisis tersebut. Namun, di sisi lain, ada lonjakan permintaan dari emerging market, yakni India dan China, sehingga harga karet tidak mungkin terjun bebas,” kata Ketua Umum Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Asril Sutan Amir, di Jakarta, Jumat (14/10).

Dia mengatakan, dengan kisaran harga 4 dollar AS atau sekitar Rp 36.000 per kg, petani masih mendapatkan keuntungan memadai. Titik impas untuk karet berada pada level 3,5 dollar AS per kg. Tahun ini, harga tertinggi mencapai 5,8 dollar per kg. Saat ini, harga karet di pasar internasional berkisar 4,2 dollar AS.

Gapkindo memprediksi harga karet pada tahun 2012 masih 4 dollar AS-4,5 dollar AS per kg. China dan India menjadi andalan pasar utama, dengan prediksi pertumbuhan konsumsi karet sebesar 9 persen. Angka tersebut jauh lebih tinggi dari prediksi konsumsi karet rata-rata dunia sebesar 3 persen. Prediksi tersebut jauh lebih kecil dari prediksi tahun ini, yakni sebesar 6,3 persen.

Pengaruh Thailand

Secara terpisah, Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Syahrul R Sempurnajaya mengatakan, stabilnya harga karet di tengah merosotnya harga komoditas juga dipengaruhi penurunan pasokan di Thailand.

Banjir di Negeri Gajah Putih tersebut telah menurunkan produksi karet sehingga pasokan di dunia terganggu. Selama ini, Thailand adalah produsen dan eksportir karet terbesar di dunia. Banjir dan tingginya curah hujan mengganggu penyadapan akibatnya produksi tidak maksimal.

Stabilitas harga di pasar internasional ikut memengaruhi harga karet di pasar domestik. Berdasarkan data Bappebti, harga karet slab bersih 100 persen juga menguat Rp 34.700 per kg. Karet slab bersih 70 persen harganya saat ini Rp 24.290 per kg dan slab bersih 50 persen berada pada level Rp 17.350 per kg.

Indonesia merupakan negara terbesar kedua penghasil karet. Luas areal tanam karet saat ini mencapai 3,4 juta hektar. Sekarang ini, produktivitas karet hanya 937 kg per hektar per tahun.

Produktivitas tertinggi berada di India, yakni 1.753 kg per hektar per tahun. Sebagian besar perkebunan karet, yakni 2,9 juta hektar, adalah perkebunan rakyat.

Berdasarkan data Kementerian Pertanian, pengembangan tanaman karet terdapat di 19 provinsi. Sebagian besar pengembangan karet berada di Kalimantan Barat (13 persen). (ENY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com