Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PERBANKAN

BNI Tidak Menyalurkan Kredit Valuta Asing Baru

Kompas.com - 28/10/2011, 04:42 WIB

Jakarta, Kompas - Sejak akhir September 2011, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk tidak lagi menyalurkan pinjaman valuta asing baru ke nasabah. Hanya pinjaman valuta asing yang sudah ada komitmennya yang akan dikucurkan.

Direktur Utama BNI Gatot Suwondo menyampaikan hal itu dalam paparan kinerja BNI triwulan III-2011 di Jakarta, Kamis (27/10). Alasannya, BNI menjaga likuiditas valutas asing (valas) untuk menghadapi gejolak ekonomi akibat krisis global.

”Kita, kan, tidak tahu seberapa lama krisis global ini berlangsung,” kata Gatot.

Direktur Tresuri dan Keuangan BNI Adi Setianto menambahkan, dalam kondisi normal, cadangan BNI dalam bentuk instrumen surat berharga (secondary reserve) sebesar 400 juta dollar AS. Namun, dalam kondisi likuiditas yang diperketat, jumlahnya mencapai 800 juta dollar AS. ”Saat ini, posisi cadangan 600 juta dollar AS,” kata Adi.

BNI yakin dengan posisi likuiditas valas saat ini. Apalagi, kata Adi, BNI juga mempunyai banyak nasabah badan usaha milik negara sebagai pemasok valas. Selain itu, remitansi juga bisa diandalkan memasok valas.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat Bank Indonesia Difi Ahmad Johansyah mengatakan, penyaluran kredit valas ataupun rupiah bergantung pada kebijakan aset dan liabilitas setiap bank. Tentunya, setiap bank memiliki komite yang aset dan liabilitas yang memperhitungkan risiko likuiditas bank.

”Perkiraan BI, langkah bank menahan kredit baru dalam bentuk valas itu akan bersifat temporer,” kata Difi.

Per Juli 2011, bank umum di Indonesia menyalurkan kredit valas senilai Rp 309,337 triliun.

Kemarin, BNI memaparkan, per akhir September 2011 membukukan kredit Rp 160,72 triliun. Aset sebesar Rp 268,43 triliun, sedangkan laba bersih Rp 4,06 triliun. (IDR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com