Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku "Wait and See", Rupiah Stagnan

Kompas.com - 07/11/2011, 10:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang ditransaksi antarbank di Jakarta, Senin (7/11/2011) pagi, belum bergerak nilainya atau stagnan di posisi Rp 8.945. "Pelaku pasar tengah mencermati pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara-negara G20, pergerakan pasar masih didominasi oleh berita-berita dari G20 dan Eropa, sehingga investor menjadi sangat berhati-hati untuk mengambil posisi baru pada aset-aset beresiko," kata analis Monex Investindo Futures, Johanes Ginting di Jakarta.

Ia menambahkan, pemimpin negara-negara G20 mengalami kegagalan dalam menyepakati bantuan pendanaan untuk mendukung upaya otoritas Eropa mengatasi krisis hutang yang melanda kawasan Eropa. "Pada hari terakhir pelaksanaan KTT G20 di Cannes, Perancis, Kanselir Jerman, Angela Merkel mengemukakan bahwa para pemimpin telah gagal untuk menyepakati wacana penambahan dana bantuan dari IMF guna mendukung penyelesaian krisis utang di kawasan Euro," papar dia.

Ia mengatakan, koordinasi internasional juga tidak dapat benar-benar menyelesaikan masalah utang negara kawasan Eropa, kondisi ini tentu akan menguntungkan bagi dollar AS. Meski demikian, kata dia, pemimpin G20 telah menyetujui langkah-langkah untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi kawasan Eropa.

Namun, kata dia, prospek mata uang dalam negeri ke depan masih mempunyai tren positif dikarenakan pondasi ekonomi Indonesia yang masih kuat.

Pengamat valas David Sumual menambahkan, pelaku pasar masih wait and see hasil keputusan pemimpin negara-negara G20 dikarenakan, sentimen pergerakkan mata uang dalam negeri terhadap dollar AS cenderung mengikuti berita dari eksternal. "Ketidakpastian masih tinggi, persoalan politik di kawasan Eropa belum tuntas. Namun, satu hingga dua minggu ke depan rupiah masih akan berada dalam area positif," ucap dia.

Ia menambahkan, kuatnya cadangan devisa Indonesia dan perkiraan masih baiknya data ekonomi dalam negeri, akan membawa nilai tukar berada dalam area yang stabil.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com