JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih kuat, sekalipun kekhawatiran terhadap prospek ekonomi dunia masih tinggi. Demikian salah satu hasil keputusan Rapat Dewan Gubernur BI yang disampaikan oleh Kepala Biro Direktorat Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat Bank Indonesia, Difi A Johansyah, dalam rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (10/11/2011).
Difi menyebutkan, kuatnya pertumbuhan ekonomi nasional ditunjukkan dengan angka sebesar 6,5 persen yang dihasilkan selama triwulan III-2011. Perolehan tersebut didukung oleh tingginya ekspor dan kuatnya konsumsi.
"Pencapaian tersebut mengindikasikan masih terbatasnya dampak gejolak ekonomi global terhadap perekonomian domestik," kata Difi.
Untuk triwulan IV-2011, BI melihat pertumbuhan ekonomi bisa lebih tinggi dari triwulan sebelumnya. Alasannya, masih kuatnya konsumsi rumah tangga dan ekspor serta prakiraan peningkatan belanja pemerintah pada bulan terakhir. Perkiraan kuatnya konsumsi rumah tangga didukung oleh terjaganya daya beli dan optimisme konsumen.
"Secara keseluruhan tahun 2011, pertumbuhan ekonomi diperkirakan mencapai 6,5 persen," ujarnya.
Adapun, sektor-sektor yang diprediksi menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi adalah sektor industri, sektor perdagangan, hotel dan restoran, dan sektor transportasi dan komunikasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.