Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Asing ke ASEAN Gapai Rekor

Kompas.com - 16/11/2011, 10:15 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Negara-negara di Asia Tenggara terus menjadi tempat penanaman investasi. Meski krisis utang terus mendera kawasan di Eropa dan bisa berimbas ke Amerika Serikat, kondisi itu diharapkan tidak mengurangi minat investor menanamkan modalnya di kawasan ASEAN.

Seperti diungkapkan Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal BKPM Achmad Kurniadi di Tanjung Benoa, Badung, Bali, Selasa (15/11/2011) malam, nilai investasi asing yang masuk ke ASEAN pada tahun 2010 telah mencapai rekor tertinggi 75,8 miliar dollar AS.

Sumber dana terbesar berasal dari Uni Eropa (22 persen ), intra-ASEAN (16 persen), Jepang (11 persen ), dan Amerika Serikat (11 persen).

"Pencapaian rekor nilai arus investasi asing yang masuk ke ASEAN tersebut ditopang oleh tingginya nilai arus investasi asing yang masuk ke Singapura (35,5 miliar dollar AS), Indonesia (13,3 mili ar dollar AS), Malaysia ( 9,1 miliar dollar AS ), dan Vietnam (8 miliar dollar AS)," kata Achmad.

Menurut Achmad, Indonesia terus berupaya meningkatkan kinerja realisasi investasi dengan realisasi investasi asing. Telah terjadi peningkatan hingga kuartal ketiga tahun ini dibanding periode sama tahun lalu, yakni dengan capaian 30,6 mili ar dollar AS. Sekitar 30 persen investasi itu berasal dari nilai realisasi investasi dari negara-negara ASEAN.

Rabu (16/11/2011) ini ASEAN Investment Forum akan dimulai di Nusa Dua, Badung, Bali, akan mulai digelar. Forum itu rencananya akan dibuka oleh Menteri Perdagangan/Kepala BKPM Gita Wirjawan, serta dihadiri oleh seluruh Kepala Badan Investasi se-ASEAN dan delegasinya.

Secara umum, forum itu akan mendiskusikan sejumlah isu mengenai pilar promosi investasi dan pilar fasilitasi investasi baik pada tahapan pre-establishment, establishment, maupun post-establishment.

Acmad menegaskan, Indonesia memandang pilar promosi dan fasilitasi memiliki arti yang sama pentingnya dengan pilar proteksi dan liberalisasi dalam investasi. Kedua nya berperan sebagai ujung tombak dalam menarik arus investasi asing ke kawasan Asia Tenggara dan mendukung penciptaan iklim investasi yang kondusif dengan mengedepankan prinsip transparansi, konsistensi dan dapata diprediksi dalam mengatur tata cara dan ketentuan investasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

    Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

    Whats New
    Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

    Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

    Whats New
    Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

    Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

    Whats New
    Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

    Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

    Whats New
    KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

    KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

    Whats New
    Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

    Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

    Whats New
    PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

    PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

    Whats New
    KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

    KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

    Whats New
    Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

    Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

    Whats New
    Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

    Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

    Whats New
    Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

    Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

    Whats New
    Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

    Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

    Whats New
    Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

    Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

    Spend Smart
    Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

    Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

    Earn Smart
    Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

    Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com