Festival kopi Aceh yang bertema "Kopi Aceh Untuk Dunia" itu juga memiliki makna memeriahkan tahun kunjungan wisata 2011 (Visit Banda Aceh Year 2011).
Menurutnya, pergelaran festival kopi Aceh itu sebagai apresiasi terhadap pengusaha, lembaga serta masyarakat umum yang telah berperan memajukan dan menjaga budaya minum kopi, sehingga menjadi sebuah kebudayaan yang positif.
Selain itu, festival tersebut juga bertujuan memperkenalkan keragaman produk kopi Aceh kepada masyarakat dan menumbuhkan rasa bangga dan kecintaan terhadap produk lokal.
"Festival ini juga sebagai apresiasi terhadap kontribusi yang telah diberikan para pengusaha, lembaga dan pemerhati kopi agar terus konsisten dan termotivasi untuk memajukan kopi Aceh," katanya menambahkan.
Menurutnya, dapat menyaksikan cara pengolahan para pengunjung juga dapat menikmati aneka rasa dan aroma kopi Aceh.
Data yang diperoleh menyebutkan ekspor terbesar kopi Aceh ke eropa dan Amerika yang mencapai sekitar 4000 ton atau sekitar 200 kontainer.
Kopi arabika "Gayo" merupakan salah satu komoditas unggulan nasional dengan luas lahan sekitar 90.000 hektar, yang antara lain tersebar di Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah.
Perkebunan kopi di dataran tinggi "Tanah Gayo" yang lokasinya tanahnya mencapai 1.200 meter di atas permukaan laut itu budidayanya sebagian besar secara tradisional, mengandalkan pupuk non organik.
Bahkan, kopi arabika "Gayo" yang memiliki cita rasa khas dan unik itu mendominasi berbagai varietas yang tengah dikembangkan dan produksi yang dihasilkan merupakan salah satu yang terbesar di dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.