Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisa Jadi Rupiah Menguat Karena Dana Italia

Kompas.com - 01/12/2011, 11:58 WIB
Orin Basuki

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penguatan nilai tukar rupiah yang terjadi pagi hari ini bisa jadi disebabkan oleh masuknya aliran dana dari Italia yang memang sedang terjadi suntikan dana dari Kementerian Keuangannya ke perbankan nasional negara tersebut pada lelang likuiditas 30 November 2011.

Atas dasar itu, Indonesia tetap perlu waspada karena dana-dana ini murni sedang mencari kelebihan keuntungan atau gain sehingga bisa keluar masuk sesuka hatinya dalam jangka pendek.

Pengamat Pasar Modal Yanuar Rizky mengungkapkan hal tersebut di Jakarta, Kamis (1/12/2011).

Menurut Yanuar, langkah Kementerian Keuangan Italia menyuntikan dana yang dimilikinya ke perbankan merupakan cara-cara yang dipakai oleh Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed) beberapa waktu lalu, melalui program quantitative easing-nya. Saat itu, The Fed sangat agresif karena bermain di pasar modal dalam jangka pendek.

"Dampaknya adalah kuali bursa negara-negara berkembang terus bergoyang (berfluktuasi). Ini dilakukan sejak Oktober 2007. Korbannya nanti negara berkembang, karena kebanjiran uang moneter bank sentral negara maju yang harus beranak pinak mengatasi masalah fiskal mereka. Itulah sumber penguatan Rupiah, tetapi begitu mudahnya juga melemah," ujar Yanuar.

Rabu kemarin, zona euro sempat tidak memperoleh kesepakatan. Jerman cenderung tidak menyetujui zona Eropa mengikuti ikut cara-cara The Fed "menggoreng" uangnya sendiri. Akibatnya, secara resmi, Bank Sentral Eropa (ECB) batal menyuntikan dana ke Italia, karena Jerman sangat berpengaruh di ECB.

Sebelumnya diketahui, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menguat ke posisi Rp 9.085 searah dengan mata uang Asia lainnya pada Kamis (1/12/2011) pagi. Seharu sebelumnya, Kementerian Keuangan Italia melelang dana yang dimilikinya sebesar 5,38 miliar euro untuk membantu perbankan nasional mereka yang kekurangan likuiditas.

Uniknya, mereka menyuntikan dana dengan memanfaatkan pasar uang antar bank yang berjatuh tempo hanya satu hari. Ini berarti lelang dilakukan melalui sistem tender yang dimiliki bank sentral Italia.

Hasil lelangnya pun cukup mengejutkan karena bank-bank di Italia berani mengambil dana tersebut dengan biaya yang lebih tinggi dibandingkan ongkos yang ditanggung bila uangnya diambil bukan dari Kementerian Keuangan Italia.

Suku bunga pinjaman sehari itu berada di level 0,99 persen, padahal suku bunga pinjaman sehari yang berlaku saat itu hanya di kisaran 0,6 persen-0,75 persen. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com