KRL Bekasi-Jakarta Kota pukul 07.02, misalnya, tidak dijalankan karena alasan operasional. Akibatnya, terjadi penumpukan penumpang yang menunggu kereta antara pukul 06.45 dan 07.50. Penumpang yang akan melanjutkan perjalanan ke Stasiun Sudirman-Karet-Tanah Abang juga harus menunggu KRL lain.
KRL Jatinegara tujuan Bogor yang seharusnya tiba pukul 08.27 masuk pukul 08.38 akibat gangguan di Stasiun Tanjung Barat.
KRL ekonomi dengan nomor kereta 824 dari Jatinegara, yang sedianya hanya sampai Stasiun Manggarai, rupanya diperpanjang hingga ke Bogor. Namun, kereta ini terlambat sampai di Bogor sekitar 30 menit.
Menurut Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi I Mateta Rijalulhaq, akan ada sejumlah penyesuaian perjalanan KRL setelah pelaksanaan uji coba hari pertama.
”Hari Jumat, kami menjalankan KRL Bekasi-Jakarta Kota pukul 07.02 untuk mengurangi kepadatan penumpang dari Bekasi,” kata Mateta.
Tambahan dua perjalanan KRL juga dilakukan untuk relasi Tanah Abang-Serpong pada pukul 16.33 dan 17.19.
Selain itu, kereta feeder Manggarai-Tanah Abang juga ditambah dari enam kali pergi-pulang menjadi delapan kali sehari. Panjang rangkaian juga ditambah dari 4 kereta menjadi 6 kereta per rangkaian.
Kepala Balai Yasa Manggarai Djoko Hardianto mengatakan, pihaknya mengerahkan seluruh kekuatan armada untuk mendukung uji coba hari pertama. ”Sejumlah 91 persen armada siap operasi,” ucapnya.
Hanya, terjadi dua kerusakan KRL ekonomi akibat perilaku penumpang di Stasiun Depok Baru kemarin. Satu rangkaian rusak karena sambungan kabel antarkereta putus terinjak-injak penumpang. Satu rangkaian lainnya mengalami kerusakan pada pengontrol tenaga KRL lantaran terinjak penumpang di atap. Akibatnya, kedua rangkaian itu harus masuk depo dan ditukar dengan rangkaian lain.