Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur BI: BPR Sakit karena Ulah Pemilik

Kompas.com - 06/12/2011, 07:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Bank Indonesia  menilai penyebab sejumlah Bank Perkreditan Rakyat  tutup karena ulah pemiliknya. Gubernur BI Darmin Nasution mengungkapkan, pemilik BPR biasanya memberikan kredit kepada debitor yang tidak jelas rekam jejaknya.

"Kalau macet, dia menciptakan kredit fiktif. Itu awal bencana," kata Darmin Nasution, Senin (5/12/2011).

Untuk mencegah kejadian itu terulang lagi, Darmin berjanji meningkatkan pengawasan terhadap Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Selain itu, BI juga mengeluarkan panduan umum sebagai referensi mengelola BPR dalam bentuk buku. "Buku ini semacam buku pintar model bisnis BPR. Kami buat sederhana dengan mengambil contoh dari tiga BPR terbaik yang sudah kami seleksi sebelumnya," papar Darmin.

Secara substansi, aspek yang dimuat dalam buku model bisnis tersebut mencakup kepemilikan, permodalan, lokasi dan wilayah operasional, strategi bisnis, manajemen dan kebijakan SDM, serta pembinaan hubungan dengan masyarakat setempat. Direktur Direktorat Kredit, UMKM, dan BPR Edy Setiadi menambahkan, bisnis model ini menekankan BPR tidak bisa dikelola seperti bank umum dalam bentuk kecil.

Sampai pertengahan 2011 ini, BI mencatat ada lima hingga enam BPR bermasalah. Adapun jumlah BPR saat ini mencapai 1.680. "Walaupun begitu, jumlah tersebut sudah jauh menurun dibanding 2010 lalu, yang mencapai 20 BPR (bermasalah)," kata Edy.(Astri Karina Bangun/Kontan)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com