Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minggu Depan, DPR Bahas Gas dan Pertamax

Kompas.com - 08/01/2012, 12:17 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi VII DPR, Satya Widya Yudha, mengatakan, DPR akan menjadwalkan rapat kerja (raker) dengan pemerintah, yakni Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan sejumlah kementerian terkait, untuk membahas mekanisme pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang rencananya akan dimulai April mendatang. "Pasti (kita akan panggil pemerintah). Kita raker dengan Menteri ESDM. Mungkin minggu depan. Kan, kita akan pembukaan masa sidang (ke-III) besok," ucap Satya ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (8/1/2012).

Menurut Satya, sejauh ini pemerintah dan DPR telah setuju untuk melakukan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi tahun ini. Ini ditunjukkan dengan kesepakatan kuota BBM bersubsidi sebesar 40 juta kiloliter, di mana 2,5 juta kiloliternya masuk dalam cadangan fiskal dalam APBN 2012. Dengan begitu, konsumsi BBM bersubsidi ditargetkan tidak melebihi 37,5 juta kiloliter tahun ini. Setelah kuota sudah disepakati, Satya menuturkan, sekarang tinggal pembahasan mekanisme pembatasan BBM bersubsidinya seperti apa. "Niat sudah sama. Tinggal mekanismenya," tambah anggota dari Partai Golongan Karya (Golkar) ini.

Karena pembatasan BBM bersubsidi ini merupakan kebijakan publik yang menyangkut sektor lainnya, DPR pun tidak hanya memanggil Kementerian ESDM saja. Satya mengatakan, DPR akan memanggil juga Kementerian Negara Riset dan Teknologi juga Kementerian Lingkungan Hidup. "Jadi kita akan panggil ESDM, KLH (Kementerian Lingkungan Hidup), Menristek (Menteri Negara Riset dan Teknologi), ya yang terkait," tuturnya.

Selain itu, dalam rapat, rencananya pemerintah juga akan mempertanyakan siapa pemimpin kebijakan pembatasan ini nantinya. Satya pun menyebutkan, jika Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian merupakan pemimpinnya, maka DPR pun akan melakukan pemanggilan untuk meminta penjelasan seperti apa mekanisme pembatasannya. Seperti diberitakan, pemerintah rencananya akan melakukan pembatasan BBM bersubsidi pada April mendatang. Dua opsi pembatasan yang belakangan ini digencarkan adalah peralihan BBM bersubsidi ke BBM pertamax dan bahan bakar gas, yakni CNG (compressed natural gas) dan LGV (liquid gas for vehicle).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com