Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bosowa Bangun Pabrik di Balikpapan

Kompas.com - 13/02/2012, 02:49 WIB

Balikpapan Kompas - Perusahaan semen Bosowa, Sabtu (11/2), memulai pembangunan pabrik pengepakan semen di Balikpapan, Kalimantan Timur. Pabrik berkapasitas 300.000 ton per tahun diyakini akan mampu mengatasi kelangkaan semen yang harganya melejit beberapa bulan terakhir di sejumlah daerah di Kalimantan Timur.

Bosowa Corporation melalui anak perusahaannya, PT Sarana Teluk Sumber, membangun pabrik pengepakan semen atau Silo Packing Plant (SPP) itu di kawasan Somber, Balikpapan. Ini adalah pabrik pengepakan kedua di Provinsi Kalimantan Timur, setelah di Samarinda yang berkapasitas 25.000 ton per tahun.

”SPP di Samarinda nantinya akan memenuhi kebutuhan di kawasan Kalimantan Timur bagian utara. Sementara SPP di Balikpapan areanya adalah Kaltim bagian selatan yang mencakup Kota Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Paser,” kata Rasdi Nasaruddin, Marketing PT Semen Bosowa Maros.

Rasdi memperkirakan, kebutuhan akan semen di Provinsi Kalimantan Timur baru bisa terpenuhi sekitar 75 persen. Selama ini, distribusi masih menjadi kendala, sedangkan kebutuhan terus naik, harga semen pun naik tajam dalam beberapa bulan terakhir. Di Balikpapan, misalnya, satu zak semen sempat menyentuh Rp 90.000-Rp 95.000, jauh di bawah harga normal, yaitu sebesar Rp 60.000-Rp 70.000.

Jadi 35 persen

Menurut Rasdi, kebutuhan semen di Kalimantan Timur tahun 2012 diperkirakan minimal 1,9 juta ton. Dengan ditambahnya satu SPP, market share Bosowa yang sebelumnya 17-20 persen, akan menjadi 35 persen. ”Kami rasa itu akan cukup mengerem fluktuasi harga semen dan menjamin stok,” ujar Rasdi.

Roy Nirwan, pemilik Balikpapan Ready Mix Group, berpendapat, kehadiran pabrik pengepakan semen di Balikpapan yang mulai beroperasi pertengahan tahun ini akan berdampak positif bagi pembangunan proyek fisik dan infrastruktur di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Paser.

Pasokan semen untuk dua kabupaten yang sebelumnya mengandalkan dari Samarinda, nantinya cukup mendatangkan dari Balikpapan.

Lebih pendek

Dengan kata lain, lanjut Roy Nirwan, jalur distribusi darat menjadi lebih pendek. Kapal-kapal pengangkut semen curah dari Makassar juga tak perlu lagi merapat ke Samarinda karena merapatnya nanti cukup ke Balikpapan, yang lebih dekat. ”Muara dari itu semua adalah harga semen di toko akan terkontrol normal dan stok terjamin,” kata Roy.

Roy menambahkan, ongkos angkut semen tidak bisa dianggap enteng dalam mendongkrak harga. Ia mencontohkan Balikpapan dan Samarinda, dua kota besar di Kaltim yang berjarak 120-an kilometer. Jika di Samarinda harga semen Rp 75.000 per zak, di Balikpapan Rp 85.000.

”Ongkos distribusi mengambil porsi 60 persen dari harga semen. Ditambah ulah oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, harga semen yang dibeli masyarakat menjadi semakin mahal,” kata Roy. (PRA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com