BEIJING, SENIN -
Komentar tajam ini lebih keras daripada tajuk
Ketika berbicara di sebuah forum di Beijing, Lou mengatakan, Kanselir Jerman Angela Merkel telah meminta CIC dan investor jangka panjang lainnya membeli surat utang Pemerintah Eropa.
”Untuk obligasi Pemerintah Eropa, seperti terbitan Italia dan Spanyol, hanya bank sentral dengan tanggung jawab tertentu dapat berinvestasi. Tetapi, sangat sulit bagi investor jangka panjang. Kesempatan investasi seharusnya berbentuk infrastruktur dan proyek industri, proyek-proyek seperti inilah yang akan membantu pemulihan ekonomi,” kata Lou.
Penasihat bank sentral China, Xia Bin, mengamini pendapat Lou. ”Kami mungkin miskin, tetapi tidak bodoh. Kami harus mengikuti prinsip komersial dalam cara berinvestasi seperti itu. Artinya, kami menginginkan imbal hasil,” kata Xia.
Belum lama ini, CIC membeli saham perusahaan air minum Thames Water, London, dalam jumlah kecil.
Krisis utang Eropa, yang disebut Pemerintah China kini berada di persimpangan jalan, akan menjadi agenda utama pembicaraan para pemimpin China dengan pejabat Uni Eropa, pekan ini. Eropa berupaya membujuk Beijing membantu menyelesaikan krisis tersebut.
”China sangat prihatin dengan krisis tersebut. Sebagai mitra dagang terbesar China, dan perekonomian kolektif terbesar di dunia, sangat penting bagi Eropa untuk menyelesaikan isu ini. Selain langkah kontingensi, mereka juga harus mendesak reformasi struktural berjangka panjang,” ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Liu Weimin.
Presiden Komisi Eropa Jose Manuel Barroso dan Presiden Dewan Eropa Herman van Rompuy dijadwalkan bertemu Presiden China Hu Jintao dalam pertemuan dua hari tersebut.
Beijing sangat prihatin karena krisis di Eropa semakin lama semakin dalam.
China berkepentingan dengan perekonomian Eropa yang sehat karena Eropa merupakan pasar ekspor terbesar China. Dana Moneter Internasional dalam kajiannya memperingatkan, jika Eropa terus melemah akan memangkas pertumbuhan ekonomi China hanya menjadi 4 persen tahun ini.
Para pemimpin Eropa sebelumnya menyerukan kepada China— memiliki devisa sebanyak 3,1 triliun dollar AS, cadangan devisa terbesar di dunia—untuk berinvestasi pada dana talangan membantu negara Eropa.
Ketika menerima Kanselir Jerman Angela Merkel pekan lalu, Perdana Menteri Wen Jiabao menyatakan, China akan membantu Eropa dalam mengatasi krisis. Kunjungan Merkel itu merupakan kunjungan pembuka pejabat Uni Eropa lain ke China.
Pertemuan UE-China terjadi setelah parlemen Yunani menyepakati paket penghematan baru untuk menerima kucuran dana talangan sebesar 130 miliar euro. Peristiwa tersebut diwarnai bentrokan massa dengan polisi.
Kesepakatan parlemen Yunani itu cukup melegakan, membuat para investor di pasar modal sejenak melupakan krisis Eropa dan memborong saham. Pasar saham di Asia menguat pada perdagangan Senin.