Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merpati Akan Operasikan 75 Pesawat

Kompas.com - 21/02/2012, 03:07 WIB

Jakarta, Kompas - Maskapai Merpati Nusantara menargetkan pengoperasian 75 pesawat tahun 2017-2018. Kini, Merpati ”hanya” menerbangkan 25 unit. Namun, saat jaya, Merpati pernah menerbangkan hingga 91 pesawat.

Nantinya, mayoritas pesawat yang dioperasikan merupakan produksi dari China. Ini merupakan upaya Merpati untuk menyederhanakan jenis pesawat.

”Minggu lalu, kami baru saja menyepakati pembelian 40 pesawat jenis ARJ 21-700 dari China,” kata Direktur Utama Merpati Capt Sardjono Jhony Tjitrokusumo, Senin (20/2), dalam Pencanangan Tahun Emas Merpati, di Jakarta.

Meski pesawat jet ARJ 21-700 itu buatan China, kata Jhony, 80 persen komponennya buatan Amerika dan Eropa. ”Hampir sama dengan buatan Bombardier dan Embraer, tapi 15 persen lebih murah,” lanjutnya.

Jhony mengatakan, yang juga terpenting di dalam pembelian itu adalah PT Dirgantara Indonesia turut dilibatkan. ”Akan ada komponen lokal sebesar 40 persen. Mungkin tetap dirakit di China, tetapi ada komponen dari Bandung,” ujarnya.

Sebelumnya, Merpati membeli 15 pesawat baling-baling MA-60 buatan Xian Aircraft Industrial Corporation, China. Ketika tahun lalu salah satu pesawat itu jatuh di Kaimana, Papua Barat, Merpati pun dikritik masyarakat.

”Tolong berikan kepada kami kelemahan dari pesawat buatan China. Menurut saya, pesawat China tidak kalah bagus,” ujar Jhony saat digugat mengapa tetap memilih pesawat buatan China.

Managing Director SBU MA-60 Merpati Nusantara Sutan Banuara menambahkan, selama ini tidak ada permasalahan dalam menerbangkan pesawat China.

”Kecelakaan di Kaimana itu persoalannya pada manusia yang memaksakan mendarat,” ujar Sutan. Dia menambahkan, animo masyarakat terbang dengan MA-60 tetap tinggi.

Terkait pemesanan jet ARJ 21-700, kata Sutan, kini tim dari Federal Aviation Administration (FAA) berada di China. ”Tim dari FAA sedang menyertifikasi pesawat jet itu,” katanya.

Tahun 2012 Merpati menargetkan pendapatan Rp 3,6 triliun dengan laba Rp 67 miliar. Jumlah penumpang ditargetkan mencapai 5,5 juta orang. Jhony menolak menyebutkan rincian hasil kinerja tahun 2011 karena belum diaudit. ”Tetapi, Merpati merugi,” ujarnya.

Dalam acara Pencanangan Tahun Emas Merpati, Dirut Merpati juga menandatangani enam nota kesepahaman. Penandatanganan keenam nota itu dengan Induk Koperasi Angkatan Udara, PT Telkom Tbk, PT Pos Indonesia, PT Finnet Indonesia, Asosiasi Profesional Pariwisata, dan Pemerintah Daerah Labuha untuk pengoperasian MA-60. (RYO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com