JAKARTA, KOMPAS.com - PT Garam (Persero) mengimpor garam konsumsi sebanyak 27.500 ton sejak awal tahun sampai Maret 2012 ini. Garam konsumsi itu didatangkan dari Australia.
Harga garam impor berkisar Rp 800 per kilogram (kg) hingga Rp 850 per kg.
Direktur Utama PT Garam Slamet, Untung Irredenta, yang dihubungi dari Jakarta, Senin (19/3/2012), mengemukakan, pihaknya mendapat kuota impor garam konsumsi 50.000 ton pada tahun ini. Impor garam dilakukan sampai akhir April 2012.
"Saya berharap impor garam dilakukan bertahap, dan dievaluasi untuk melihat seberapa jauh garam perlu diimpor," ujarnya.
Menurut Slamet, cuaca tahun ini relatif lebih baik untuk berproduksi dibandingkan tahun 2011. Tahun lalu, dari target produksi 320.000 ton, realisasi hanya 60 persen atau sekitar 192.000 ton. Tahun ini, pihaknya menargetkan produksi mencapai 365.000 ton.
Produksi garam diharapkan ditopang dengan pelaksanaan harga penetapan pemerintah, yakni garam kualitas 1(K1) Rp 750 per kg, dan garam K2 Rp 550 per kg.
Untuk mencukupi kebutuhan garam konsumsi bulan Maret-Juli 2012, Kementerian Perdagangan menetapkan impor garam konsumsi 700.000 ton.
Ada tujuh perusahaan produsen garam iodinisasi dan non iodinisiasi yang mengajukan izin importasi garam. Perusahaan itu yakni PT Susanti Megah, PT Garinda, PT Sumatera Co, PT Garam Biono, PT Cheetam, PT Garam, dan Elite Star.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.