Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hentikan Saja Pengiriman PLRT ke Malaysia

Kompas.com - 20/03/2012, 22:01 WIB
Imam Prihadiyoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com  —  Setelah moratorium penghentian pengiriman TKI penata laksana rumah tangga (PLRT) selama lebih dari dua tahun berjalan, rencananya pemerintah akan membuka lagi pengiriman TKI ke Malaysia bulan April. Namun, tampaknya warga Malaysia banyak yang tidak sepakat dengan rencana ini.

"Lihat saja pemberitaan media Malaysia yang mengungkapkan nada miringnya. Harian The Star menulis berita dengan judul: Employers: Let's forget Indonesia and look for maids elsewhere. Inilah waktunya pemerintah tegas dan jangan lemah. Kita harus menunjukkan bahwa Indonesia negara berdaulat, bila perlu hentikan saja pengiriman TKI PLRT ke Malaysia, jika Pemerintah Malaysia tidak menerima keputusan baru ini," ujar Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Herlini Amran, di Jakarta, Selasa (20/3/2012).

Data Migrant Care memperlihatkan, jumlah upah minimum TKI di Malaysia lebih rendah dibandingkan dengan tenaga kerja asing lainnya. Gaji yang diterima tenaga kerja asal Sri Lanka mencapai 1.000 ringgit Malaysia (RM), tenaga kerja dari Filipina menerima 1.200 RM, sementara itu upah TKI semula berkisar antara 350-400 RM menjadi 600-800 RM.

"Jadi wajar saja jika kita minta kenaikan gaji bagi TKI minimal 700 RM," ujarnya.

Herlini mengatakan, pemerintah jangan mundur dengan negosiasi soal gaji ini. "Silakan saja mencari PRT dari negara lain, kalau bisa cari saja pembantu dari negeri sendiri, kenapa harus impor dari negara lain. Warga Indonesia bukan budak yang digaji tidak sepadan dengan pekerjaannya," ujar Herlini, yang geram atas kritik warga Malaysia yang menolak keputusan untuk menaikkan upah bagi TKI PLRT.

Herlini juga berharap, pemerintah menjadikan moratorium dan penolakan warga Malaysia ini sebagai pelajaran berharga. Pemerintah harus mempertahankan posisi tawarnya di negara lain.

Keputusan setelah moratorium, antara lain mengatur bahwa TKI PLRT Indonesia hanya akan menjalankan satu macam tugas saja untuk majikan mereka. Selama ini tugas PLRT di Malaysia mencakup semua jenis pekerjaan, baik itu memasak, mengasuh anak, membersihkan rumah, atau mengurus orang lanjut usia.

Keputusan ini dicapai dalam pertemuan satgas gabungan Malaysia-Indonesia untuk pengerahan, penempatan, dan perlindungan PRT Indonesia. Pertemuan tersebut berlangsung di Jakarta pada Kamis (15/3/2012) lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com