Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Kejayaan Sang Jenderal...

Kompas.com - 14/04/2012, 07:50 WIB

KOMPAS.com - Matahari bersinar terik di Kota Taipei, Taiwan, Minggu (25/3/2012), namun embusan angin membuat tubuh terasa dingin juga. Ini adalah musim semi di Taipei. Meski memakai jaket, udara siang itu tak membuat tubuh berkeringat. Suhu rata-rata di Taipei 20 derajat celsius sepanjang tahun. Suhu terendah di musim dingin kadang 6-8 derajat celsius, sedangkan di musim panas bisa 34 derajat celsius.

Begitu sampai di Bandara Taoyuan (dahulu bernama Bandara Chiang Kai-shek), bus yang membawa rombongan wartawan yang diundang oleh maskapai penerbangan Garuda Indonesia telah siap dan langsung meluncur menuju Kota Taipei yang ditempuh sekitar satu jam. Hal yang mencolok selama perjalanan dari bandara menuju Kota Taipei adalah lalu lintas kendaraan yang teratur, kendaraan melaju pada jalurnya, kondisi jalanan mulus, tidak ada kemacetan, tidak terlihat kendaraan saling serobot. Satu hal lagi, sungguh sulit menemukan tempat sampah, begitu pula sampah di jalan-jalan. Kantong plastik atau bekas minuman pun tak pernah terlihat di sudut-sudut jalan. Semua serba teratur dan bersih.

Usai santap siang, rombongan wartawan memulai tour pertama di Taipei yakni menuju ke Chiang Kai-shek Memorial Hall. Sepertinya inilah tempat yang wajib Anda kunjungi bila ke Taipei. Pasalnya, sosok Chiang Kai-shek tak bisa dipisahkan dari Taiwan. Bagi rakyat Taiwan, Chiang Kai-shek ibarat dewa. Di tangan Chiang Kai-shek atau Jiang Jie-shi, pembangunan di Taiwan atau dulu dikenal dengan Formosa maju pesat. Berbagai kemajuan yang dicapai Taiwan saat ini tak lepas dari kepemimpinan Chiang Kai-shek saat itu. Chiang Kai-shek lahir di Zhejiang, 31 Oktober 1887 dan meninggal dunia di Taipei pada 5 April 1975.

Chiang Kai-shek dikenal sebagai seorang jenderal yang temperamental dan tegas. Sebelum pasukan Jepang menyerbu China, terjadi perebutan kekuasaan antara Mao Tse Tung yang beraliran komunis dengan Chiang Kai-shek beraliran nasionalis. Perebutan kekuasaan antara Mao dan Chiang terhenti pada tahun 1931 gara-gara Jepang menyerbu China.

Namun ketika Perang Dunia II berakhir, Jepang menyerah kepada sekutu dan meninggalkan China, perebutan kekuasaan Mao-Chiang kembali bergolak. Akhirnya Mao Tse Tung yang beraliran komunis muncul sebagai pemenang dan memproklamirkan berdirinya Republik Rakyat China pada 1 Oktober 1949. Bagaimana dengan Jiang Jie-shi? Dia kalah lantas kabur ke Pulau Taiwan. Disinilah Chiang mendirikan Republik Taiwan dan menjadi presiden pertama Taiwan.

Tanpa terasa, bus telah memasuki Xinyi Road atau sebelah kiri Chiang Kai-shek Memorial Hall. Begitu turun dari bus, di depan berdiri kokoh pintu gerbang memasuki gedung utama yakni The Great Loyalty Gate. Inilah salah satu pintu gerbang untuk memasuki Chiang Kai-shek Memorial Hall. Chiang Kai-shek Memorial Hall adalah tempat untuk mengenang jasa-jasa Chiang Kai-shek yang dibangun Pemerintah Taiwan. Peletakan batu pertama dilakukan pada 31 Oktober 1976 dan mulai dibangun November 1977. Bangunan setinggi 70 meter ini rampung pada Maret 1980 dan mulai digunakan pada 5 April 1980. Dari luar terlihat begitu kokohnya bangunan yang berdiri megah di lahan seluas 250.000 meter persegi ini.

Selain melalui pintu gerbang Dahyong atau The Great Loyalty Gate, pintu masuk lainnya adalah pintu gerbang Dasiao atau Thet Great Piety Gate yang berada di Aiguo East Road dan pintu gerbang utama di Zhongshan South Road yakni Liberty Square Gate. Pintu gerbang utama ini memiliki tinggi 30 meter dan lebar 80 meter. Pintu gerbang utama ini berjarak 470 meter dari Memorial Hall. Saat berjalan menuju Memorial Hall, pengunjung akan menyusuri Democracy Boulevard, dimana di sebelah kiri terdapat Concert Hall dan disebelah kanan National Theater.

Memasuki Chiang Kai-shek Memorial Hall dari pintu gerbang sebelah kiri tak kalah menariknya. Atap berwarna biru bersegi delapan itu sangat indah di sore hari. Angka delapan dipercaya sebagai angka keberuntungan, agar maju, kaya dan sebagainya. Atap bagunan ini berbentuk kerucut. Ini mengandung arti hubungan hamonis antara manusia dengan alam.

Chiang Kai-shek Memorial Hall menyimpan banyak kenangan soal perjuangan Chiang muda sampai membangun Taiwan menjadi modern. Berbagai peninggalan Chiang dipajang disini, seperti seragam militer, sepatu, topi sampai mobil. Lebih menakjubkan lagi, foto-foto dokumentasi Chiang Kai-shek begitu apik tertata. Ada lagi foto Chiang sedang duduk di belakang meja kerjanya sambil tersenyum dengan dua buah kursi kosong di depannya. Berbagai foto berukuran besar mengenai aktivitas Chiang Kai-shek memenuhi ruangan yang ada di gedung utama.

Hal yang lebih menundang decak kagum adalah patung Chiang Kai-shek berukuran raksasa di lantai empat gedung utama. Menuju lantai empat tersedia lift untuk mengantarkan pengunjung atau wisatawan melihat patung Chiang sedang duduk di kursi dengan jubah panjang sambil tersenyum. Kalau dilihat lebih teliti, patung Chiang Kai-shek itu sepertinya sangat hidup.

Di lantai empat ini selalu ramai dikunjungi wisatawan. Mereka berdatangan dari daratan China atau dari Taiwan dan masing-masing diantar oleh pemandu wisata. Mereka semua berbaur untuk melihat betapa anggunnya Chiang Kai-shek duduk di kursi. Lebih unik lagi dan jangan sampai terlewatkan adalah keberadaan penjaga patung Chiang Kai-shek. Mereka berada di sisi kiri dan kanan di depan pintu masuk. Kedua penjaga itu bagaikan "patung" karena berdiri tegap, tidak bergerak sedikit pun dan mata tidak berkedip. Setiap sejam sekali terjadi pergantian penjaga. Inilah momen yang selalu ditunggu-tunggu wisatawan. Wisatawan asing ataupun wisatawan lokal selalu menyempatkan diri berfoto disamping "patung" hidup ini.

Ketika mata Anda memandang ke luar gedung, maka pandangan akan tertuju ke pintu gerbang utama atau Liberty Square Gate. Pengunjung yang terdiri dari warga Taiwan atau wisatawan menyemut di Democracy Boulevard yang diapit hamparan bunga berwarna merah. Setiap pagi dan sore, halaman luas ini selalu diramaikan oleh warga Taipei untuk berolah raga dan sejenisnya.

Sambil berjalan menuju pintu gerbang utama, mata Anda akan menyaksikan betapa indah dan megahnya bangunan ini. Pantas saja banyak wisatawan mengunjungi dan mengaguminya. Sementara di depan pintu gerbang utama di Zhongshan South Road, burung-burung merpati menghampiri anak-anak karena tertarik dengan makanan yang dibawa. Sore yang indah di depan Chiang Kai-shek Memorial Hall, seakan tubuh enggan untuk beranjak dari tempat bersejarah yang ditata dengan apik ini. Taiwan memang pandai menjual obyek wisatanya dan sekaligus mengenang kejayaan sang jenderal....

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PTMP Tebar Dividen Rp 4,2 Miliar, Perdana Sejak IPO

PTMP Tebar Dividen Rp 4,2 Miliar, Perdana Sejak IPO

Whats New
Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Work Smart
Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Whats New
Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com