Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Diharapkan Jadi "Ibu" Kota Satelit

Kompas.com - 20/04/2012, 10:03 WIB

Persoalan yang dihadapi Jakarta tidak akan bisa diselesaikan hanya oleh Pemprov DKI. Figur gubernur mendatang seyogianya memandang masalah DKI bukan sekadar masalah provinsi, melainkan sebagai ibu kota negara sehingga daerah penyangga bisa lebih terlibat.

Kami juga berharap gubernur DKI di masa depan lebih peduli dengan daerah kabupaten dan kota di sekitar Jakarta karena dampak sosial hiruk-pikuk Ibu Kota tidak bisa diselesaikan DKI saja. Bodetabek merupakan bagian dari solusi persoalan Jakarta. Contohnya, pada siang hari, penduduk DKI mencapai 12 juta orang, sedangkan malam hari 10 juta. Artinya, ada 2 juta jiwa pekerja DKI yang tinggal di daerah penyangga yang diselamatkan tata permukiman di daerah penyangga, termasuk Bogor.

Koordinasi yang diinisiasi Gubernur DKI dengan melibatkan daerah Bodetabek juga bisa lebih serius. Selama ini Kabupaten Bogor selalu dituding penyebab banjir Jakarta karena tata ruang kawasan Puncak. Seharusnya ada diskusi bagaimana supaya air yang langsung mengalir ke Jakarta bisa dikurangi. Pembicaraan ini tidak pernah dilakukan.

Para calon gubernur DKI seharusnya bisa menyempatkan diri berdiskusi dengan kepala daerah di sekitar Jakarta untuk mendapat gambaran menyeluruh. Sejak menjabat sebagai Bupati Bogor tahun 2008, saya belum pernah diundang Gubernur DKI berkoordinasi secara khusus di luar rapat umum. (GAL)


Wali Kota Depok Nur Mahmudi Isma’il

Kota Depok dan Jakarta tidak dapat dipisahkan. Dalam banyak hal dua wilayah ini saling berhubungan, mulai dari tenaga kerja, akses tranportasi, sampai persoalan tata ruang. Kedua wilayah harus dilihat sebagai satu kesatuan sebagaimana melihat daerah pinggiran Jakarta yang lain.

Kami mengharapkan pimpinan Provinsi DKI Jakarta mendatang orang yang mampu memelopori kerja sama antarwilayah. Maksud saya mampu menghubungkan persoalan yang ada di wilayah sekitarnya, lalu dicari solusinya bersama.

Selama ini, hubungan antara Jakarta dan daerah penyangga belum berjalan. Walaupun sudah ada Perpres Nomor 54 Tahun 2008, kenyataannya belum ada perwujudan dari aturan itu.

Persoalannya, pejabat pusat yang terlibat di dalamnya bukan pejabat strategis sehingga tidak dapat memayungi kami kemudian mengambil keputusan penting. Kerja sama antarwilayah sangat penting, terutama menyangkut tata ruang. (NDY)


Plt Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

    Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

    Whats New
    Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

    Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

    Rilis
    Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

    Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

    Whats New
    Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

    Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

    Whats New
    IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

    IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

    Whats New
    Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

    Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

    Whats New
    Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

    Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

    Whats New
    Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

    Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

    Whats New
    Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

    Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

    Whats New
    Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

    Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

    Whats New
    Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

    Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

    Whats New
    Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

    Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

    Whats New
    CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

    CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

    Whats New
    Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

    Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

    Whats New
    BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

    BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com