Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jero: ATPM Tidak Bisa Tekan Saya

Kompas.com - 26/04/2012, 14:46 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik, menekankan bahwa Pemerintah tidak bisa ditekan oleh Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) dalam melakukan rencana pengendalian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi berdasarkan kapasitas mesin (cc).

"Nggak ada yang nekan-nekan. Siapa yang mau nekan-nekan, nggak ada yang bisa. Yang bisa nekan saya hanya rakyat," ujar Jero, di sela-sela acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional 2012, di Jakarta, Kamis (26/4/2012).

Malahan, kata dia, Pemerintah akan menekan ATPM agar produksi mobil baru ke depannya harus bisa dipasang alat konversi. Alat ini dibutuhkan agar masyarakat bisa mengonsumsi bahan bakar gas (BBG). "Malah kita menekan mereka mobil yang nantinya muncul harus pakai converter kit," sambungnya.

Ini akan diminta Pemerintah kepada ATPM semata untuk memudahkan masyarakat untuk mengonsumsi BBG. "Nggak bisa ATPM nekan saya," tegas Jero.

Hal sama pun dikemukakan oleh Menteri Perindustrian MS Hidayat. Ia menyampaikan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) tidak mempermasalahkan rencana pengendalian konsumsi BBM bersubsidi pada mobil pribadi berdasarkan kapasitas mesin (cc).

Hal yang dipermasalahkan oleh Gaikindo justru ketentuan baru Bank Indonesia terkait uang muka kendaraan. "Yang Gaikindo persoalkan ke saya DP 30 persen yang bisa menurunkan penjualan. Menurut saya aman tapi tergantung juga bagaimana di lapangan kepatuhan masyarakat," sebut Hidayat dalam acara yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com