Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Candra Ciputra dan Daya Tarik 15 Pencakar Langit

Kompas.com - 21/05/2012, 09:11 WIB

Tampaknya Anda yang dipersiapkan menjadi pengganti Ciputra, wakil dari generasi kedua?
Semua anak dan menantu Pak Ciputra mendapat kesempatan yang sama. Pak Budiarsa, Ibu Rina, Pak Harun, Ibu Yunita, saya, dan adik saya, Cakra, mendapat peran masing-masing, yang sejalan dengan bakat dan minat.

Kami bersyukur bahwa kami masing-masing mampu menunjukkan kualitas tinggi. Sama-sama, dengan gaya kepemimpinan sendiri, menunjukkan kapasitas dan pencapaian-pencapaiannya. Saya kira, selain karena kami masing-masing memiliki reputasi, Pak Ciputra bisa dikatakan sukses membentuk kami menjadi seperti sekarang.

Bagaimana Ciputra mengajari Anda?
Beliau mengajari kami dengan kasih sayang. Namun, kami yang diajari pun langsung tahu bahwa di balik kasih sayang beliau yang dalam, tersimpan ajakan agar kami sungguh-sungguh menggunakan talenta yang diberikan Tuhan. Tujuannya bukan semata untuk diri kami, keluarga, atau teman, tetapi publik. Kami diminta memanfaatkan bakat untuk membantu masyarakat dan menyambut siapa saja yang membutuhkan bantuan kami.

Semasa duduk di bangku sekolah, kami diajak belajar sebaik-baiknya. Ia mengontrol sendiri pelajaran yang kami peroleh. Ia mengajak kami ke lapangan melihat realitas hidup dan ikut berempati kepada masyarakat ekonomi lemah.

Kemudian, ia meminta kami memperdalam masalah moral, etika, dan aturan-aturan tidak tertulis. Lalu, kami mulai bekerja di lapangan, dalam iklim kesetaraan. Ketika merasa cukup, barulah kami diajak menangani masalah-masalah lebih besar.

Kalau di rumah?
Sebagai salah seorang putranya, tentu saya mendapat sentuhannya. Ayah mengajak kami memiliki sikap, pandangan jauh ke depan, dan tidak mudah menyerah. Ayah mengajak kami selalu berusaha, berusaha, dan berusaha. Intinya, jangan gampang menyerah.

Namun, di samping itu, ayah mengajak kami menyadari bahwa manusia mempunyai keterbatasan. Di situlah kami digugah untuk menyadari kehadiran Tuhan Yang Maha Pencipta. Di situlah kami bersyukur atas segala rahmat yang diberikan Tuhan. Bersyukur bahwa kami sehat, dapat menggunakan akal budi. Keinginan berbagi, berempati, dan bersimpati kepada mereka yang sedang kesulitan juga merupakan rahmat Tuhan.

Dari ajaran seperti itulah, saya dan saudara lainnya selalu berusaha, tetapi menyadari kekurangan. Kami bisa respek dan simpati kepada orang lain. Semua aspek inilah yang menyertai kami melangkah. Saya dan istri kemudian rajin pula menurunkan aspek-aspek itu kepada dua anak kami.

Tentang alih generasi, Ciputra kerap menyinggung?
Iya tentu pernah.

Apa yang dikemukakannya?
Alih generasi itu, kan, sesuatu yang tidak bisa dielakkan, pasti akan terjadi.

Bagaimana bekerja di bawah bayang-bayang sosok Ciputra yang amat kuat?
Berada di bawah bayang-bayang ayah, atau sebutlah di bawah pengaruh nama besarnya. itu sudah pasti. Kita coba lihat di perusahaan lain, di dalam dan di luar negeri, pengaruh dari pendiri pasti terasa. Mungkin sampai generasi kelima dan keenam getarannya masih terasa. Ini hal wajar, tidak perlu dikhawatirkan dan dipersoalkan. Yang penting, kita bekerja optimal, mengerahkan seluruh bakat dan kekuatan kita untuk berkarya. Ini akan lebih baik. Nanti publik yang akan menilai seperti apa karya kita.

Pernah ditegur ayah?
Iya tentu saja. Sebagai manusia, pasti ada salahnya. Kini kami serumah, saya dan istri serta kedua anak saya, merasa nyaman bisa serumah dengan ayah dan ibu. Saya ajak anak saya untuk selalu melihat bagaimana sikap kakek mereka yang sangat bersahaja, tetapi tidak berhenti berkarya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com