Jakarta, Kompas
”Namun, kami memiliki strategi yang kuat dan implementasi yang mantap. Kami akan bekerja keras untuk menghadirkan produk-produk terbaik bagi konsumen dengan memanfaatkan keunggulan kami dalam inovasi serta mengoptimalkan potensi pasar,” ujar Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk Maurits Lalisang dalam paparan publik di Jakarta, Selasa (29/5).
Maurits mengatakan, Unilever belajar banyak dalam dua tahun terakhir. Tahun lalu, misalnya, perseroan menangguk keuntungan dari peningkatan kepercayaan konsumen dan pertumbuhan kelas menengah. Dua hal itu terjadi setelah pada tahun 2010 perseroan dihadapkan pada kondisi pasar konsumen yang relatif
Unilever juga dihadapkan pada kenaikan harga dua komoditas penting, yakni minyak mentah dan minyak nabati, serta persaingan yang makin intensif dan agresif.
”Namun, karena kami memiliki dasar yang kuat, pengendalian biaya yang ketat serta
Penjualan Unilever tahun 2011 mencapai Rp 23,5 triliun, naik 19,2 persen dari 2010. Laba usaha mencapai Rp 5,5 triliun dengan margin usaha 23,2 persen, dengan arus kas bersih naik 50,9 persen menjadi Rp 5,5 triliun.
Dengan capaian itu, perseroan bakal menebar dividen total kepada pemegang saham dengan rasio 100 persen dari tahun buku 2011. Total dividen yang akan dibagikan Rp 546 per saham atau total senilai Rp 4,2 triliun.