KOMPAS.com - Terkait pemilihan umum majelis konstitusi Libya, pihak Uni Eropa (UE) berencana mengirim tim pemantau. Informasi ini berasal dari pernyataan Ketua Kebijakan Luar Negeri UE Catherine Ashton sebagaimana warta Xinhua pada Sabtu (9/6/2012).
Menurut Ashton, jumlah anggota tim ada 21 orang. Tim akan mengawal proses pemilihan umum yang menurut rencana terwujud pada Selasa (19/6/2012). Di dalam pesta demokrasi itu akan dipilih 200 anggota majelis. Tugas mereka adalah membuat konstitusi alias undang-undang dasar. Ini adalah konstitusi paling anyar pascajatuhnya rezim Moammar Khadafy.
Komisi pemilu Libya mencatat ada 3,4 juta jiwa warga Libya yang memunyai hak pilih. Dari jumlah itu, ada 2,7 juta jiwa yang sudah terdaftar di komisi tersebut. Populasi rakyat Libya saat ini ada sekitar 6 juta jiwa.
Menurut data termutakhir, dari 200 anggota majelis kelak, 80 di antaranya berasal dari partai politik yang sempat dilarang pada masa Khadafy. Sementara, 120 sisanya berasal dari kandidat independen.