Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PTPN X Didemo soal Pencemaran Kali Surabaya

Kompas.com - 11/06/2012, 11:31 WIB
Idha Saraswati W Sejati

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Aktivis lingkungan berunjuk rasa di depan Kantor PT Perkebunan Nusantara X di Surabaya, Jawa Timur, Senin (11/6/2012). Mereka menuntut pertanggungjawaban direksi PTPN X karena Pabrik Gula Gempolkerep di Kabupaten Mojokerto mencemari Kali Surabaya.

Lembaga Kajian Lingkungan dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton) mencatat, limbah PG Gempolkerep yang dibuang ke Kali Surabaya pada 25-26 Mei lalu telah membunuh sekitar 890.000 ikan.

Padahal, selama 2005-2011, Ecoton bersama Buddhist Education Center rutin melepaskan ikan ke Kali Surabaya. Kematian ikan itu menjadi indikator bahwa kualitas air Kali Surabaya menurun.

"Padahal, Kali Surabaya adalah sumber bahan baku air minum warga Surabaya," kata Prigi Arisandi, Direktur Eksekutif Ecoton.

PTPN X didesak menutup PG Gempolkerep serta memberi sanksi kepada pimpinannya. "Sudah dua kali PG Gempolkerep mencemari Kali Surabaya. Ini adalah kejahatan lingkungan," ujarnya menambahkan.

Menurut dia, selama ini PG Gempolkerep hanya diberi sanksi administrasi oleh pemerintah. Sanksi semacam itu dinilai tidak cukup. PTPN X dan PG Gempolkerep harus membayar ganti rugi senilai Rp 3,7 miliar untuk memulihkan ekosistem Kali Surabaya.

Dalam aksi itu, sejumlah aktivis lingkungan tersebut berorasi meneriakkan kesalahan PG Gempolkerep. "Manis gulamu, pahit limbahmu. Selamatkan Kali Surabaya," kata mereka.

Mereka juga membawa poster bergambar ikan yang dikelilingi karangan bunga. Pada poster itu ada tulisan "RIP (rest in peace) akibat perbuatanmu".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com