Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surplus, Penerimaan Bea Cukai Capai Rp 56,67 Triliun

Kompas.com - 17/06/2012, 08:28 WIB
Dimasyq Ozal

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Hingga Mei 2012 , penerimaan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) mengalami surplus dari target APBN-Perubahan 2012 . Target yang tertera pada APBN-P jenis penerimaan Bea Cukai per Mei tersebut sebesar 54,67 triliun, sementara realisasi pencapaian DJBC sebesar Rp 56,67 triliun.

"Ini artinya, penerimaan bea cukai sudah di atas target," kata Direktur Penerimaan Peraturan Kepabeanan Cukai DJBC Kushari Suprianto pada diskusi bersama wartawan di Hotel Aston Bogor, Sabtu ( 16/6/2012 ).

Adapun pencapaian DJBC berdasarkan jenis penerimaannya per Mei 2012 , yakni Bea Masuk (BM) sebesar Rp 11,57 triliun (APBN-P per Mei 2012 Rp 10, 30 triliun), Cukai sebesar Rp 35,87 triliun (APBN-P Rp 34,69 triliun).

Akan tapi, ada beberapa jenis penerimaan DJBC yang tidak mencapai target dari APBN-P per-Mei 2012 . Antara lain, penerimaan jenis Bea Keluar (BK) sebesar Rp 8,9 triliun (APBN-P Rp 9,6 triliun). Lalu, Bea Masuk yang ditanggung pemerintah (DTP) tidak mencapai target sepeser pun dari APBN-P per Mei-nya yang sebesar Rp 250 miliar.

Semua jenis penerimaan DJBC dalam setahun, APBN-P menargetkannya sebesar Rp 131 ,21 triliun. Sehingga pencapainnya hingga Mei 2012 , bila dihitung pertahun, maka DJBC sudah menyentuh angka 43,01 persen atau sebesar 103 ,22 persen per Mei 2012 .

"Faktornya, devisa impor bayar hingga Mei sebesar 61,4 miliar dolar AS, (meningkat 15,2 persen dari periode 2012 53 ,3 miliar dolar AS) dan dan peningkatan dutiable import dan menguatnya nilai kurs rupiah terhadap dolar" tutur Kushari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com