Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayo Meraih Laba dengan Toko Khusus Cat

Kompas.com - 27/06/2012, 10:03 WIB

KOMPAS.com - Usaha toko khusus cat yang lengkap memang belum menjamur. Namun, beberapa pelaku mengaku bisa mendapatkan keuntungan dari usaha ini. Dengan strategi jemput bola, investasi Anda yang besar bisa kembali paling tidak dalam lima tahun.

Rumah tampil dan terlihat indah merupakan idaman setiap orang. Selain desain rumah, faktor yang tak kalah penting dalam mempercantik rumah adalah pilihan cat. Karena itu, para produsen cat menggunakan strategi hasil cat yang terang (tidak gampang luntur), awet, dan tahan cuaca untuk menunjukkan kualitas cat produksinya.

Meski bukan bagian terpenting dalam bangunan, kebutuhan cat juga tidak bisa diabaikan. Selain dibutuhkan saat membangun rumah, orang membutuhkan cat juga saat merenovasi dan pengecatan ulang (repainting) rumah. Lantaran jumlah rumah atau properti yang perlu dicat cukup banyak, bisnis penjualan cat memang menjanjikan. Selain dijual di toko dan supermarket bangunan, belakangan ini kian marak toko yang khusus menjual cat.

Memang, jumlah toko spesialis cat sangat sedikit ketimbang toko bangunan. Tapi, justru di sinilah peluang bisnis ini begitu menjanjikan. “Kalau khusus menjual cat, pembeli akan dihadapkan pada banyak pilihan, jadi mereka lebih puas berbelanja,” kata Suryadi, Staf Pemasaran Toko Cat Sentra Multiwarna yang berlokasi di Cibubur, Jawa Barat.

Karena itu pula, Rudy Setyawan, pemilik Toko Kalbar, toko khusus menjual cat di Batam, mencoba membuka minimarket khusus cat meskipun dia sudah memiliki toko bangunan yang juga menjual cat. “Semula, tempat itu adalah gudang. Tapi, saya pikir kenapa tidak disulap jadi toko khusus cat saja. Ternyata, langkah ini memudahkan pembeli kami,” ujar Rudy yang baru setahun ini membuka toko khusus cat itu.

Menurut pemilik toko cat Warna Abadi di Yogyakarta, Wibowo Jodhisno, prospek toko khusus cat masih sangat potensial. Buktinya, mulai tahun ini, dia gencar mencari investor untuk membuka toko khusus cat. “Selama 20 tahun menjalankan usaha ini, kami baru fokus di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Tahun ini, kami akan mencari mitra yang ingin membuka di Jakarta,” katanya.

Saat ini, Warna Abadi sudah memiliki 26 toko. Perinciannya 14 toko di Yogyakarta, 10 toko di Solo, dan dua toko di Jakarta. Wibowo bilang, dua toko di Jakarta merupakan hasil kerja samanya dengan investor. Jika Anda tertarik dengan bisnis ini, berikut beberapa gambaran sekilas bisnis ini.

Modal besar

Untuk membuka usaha toko khusus cat yang benar-benar komplet, ternyata modal yang harus Anda siapkan tidak kecil. Nilainya hampir sama ketika Anda ingin membuka usaha toko bangunan. Paling tidak, Anda harus mengantongi kocek mulai Rp 1 miliar hingga Rp 3 miliar lebih. Uang itu antara lain digunakan untuk belanja stok awal barang, renovasi tempat usaha, membeli lahan usaha, belanja peralatan dan perlengkapan gerai, serta membeli mesin oplosan cat.

Rudy bilang, mesin oplosan cat sangat penting bagi usaha ini. Di awal usaha, minimal pelaku bisnis ini harus memiliki tiga mesin oplos. “Saya kira tahun 2013 akan lebih banyak permintaan oplosan. Selain itu, biar stok barang di toko tidak terlalu banyak,” katanya. Harga satu mesin oplos cukup mahal, minimal Rp 150 juta.

Wibowo bilang, untuk menjadi mitranya, Anda harus menyetor modal Rp 1 miliar. Dana itu digunakan untuk renovasi Rp 200 juta dan stok barang Rp 800 juta. Jadi, investasi itu belum termasuk sewa tempat atau pembelian lokasi. “Renovasi itu sudah termasuk biaya perlengkapan dan peralatan toko,” katanya.

Investor Warna Abadi tidak perlu terjun langsung ke dalam usaha ini, sebab manajemen operasional toko akan dikelola oleh pihak Warna Abadi. “Yang jelas, setiap tahun, investor akan menikmati 70 persen dari hasil keuntungan yang didapat dalam usaha ini. Dan, dalam lima tahun modal sudah kembali,” tandas Wibowo.

Jemput bola

Investasi untuk membuka usaha ini cukup besar. Untuk balik modal dan menikmati keuntungan, paling tidak membutuhkan waktu antara tiga hingga lima tahun. “Kalau per bulan bisa untung 10 persen saja sudah lumayan,” kata Rudy. Ia menyarankan, di awal menjalankan usaha ini, Anda jangan terlalu mengambil margin usaha terlalu besar. Target awal adalah menarik semakin banyak pelanggan. Sebab, saingan usaha ini cukup berat, yakni bisnis toko bangunan.

Lantaran persaingan yang cukup ketat, menurut Suryadi, pemilik toko khusus cat harus melakukan upaya jemput bola pada calon pembeli. “Tidak hanya mengandalkan pembeli eceran yang datang ke toko,” jelasnya. Karena itu, perlu ada tim pemasaran khusus yang diterjunkan ke lapangan.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

    Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

    Whats New
    Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

    Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

    Spend Smart
    3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

    3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

    Earn Smart
    [POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

    [POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

    Whats New
    Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

    Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

    Spend Smart
    Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

    Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

    Whats New
    Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

    Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

    Whats New
    Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

    Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

    Whats New
    Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

    Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

    Whats New
    Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

    Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

    Whats New
    Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

    Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

    Whats New
    Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

    Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

    Whats New
    Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

    Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

    Whats New
    Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

    Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

    Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

    Work Smart
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com