Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produk Impor China Merajalela di Tanah Air

Kompas.com - 09/07/2012, 01:45 WIB

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim Budi Setiawan mengakui, kebanyakan barang impor yang masuk ke Jatim berasal dari China. Barang itu berupa bahan baku untuk industri plastik, baja, mesin pesawat, dan hortikultura.

Berdasarkan data BPS Jatim, total nilai impor ke Jatim selama Januari-Juni 2012 mencapai 9.819,96 juta dollar AS atau meningkat 12,55 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 8.724,64 juta dollar AS. Produk impor terbanyak adalah mesin pesawat 746.367,4 dollar AS, besi dan baja 735.948,3 dollar AS, dan pupuk 522.473,75 dollar AS. ”China merupakan negara pemasok barang impor nonmigas terbesar. Pada Mei 2012 saja mencapai 344,6 juta dollar AS,” kata Kepala BPS Jatim Irlan Indrocahyo.

Menanggapi meningkatnya impor, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Sofjan Wanandi mengatakan, apabila persoalan infrastruktur untuk membangkitkan kegiatan ekspor tidak dipercepat, Indonesia akan kalah bersaing di dunia. ”Akibatnya, ketergantungan impor tidak akan terbendung. Indonesia hanya akan dijadikan pasar,” kata Sofjan.

Kementerian Perindustrian mendorong kebijakan guna menjaga pasar domestik. Kebijakan itu seperti penerapan wajib standar nasional Indonesia. Selain itu, juga bea masuk antidumping atau tindakan pengamanan perdagangan (safeguard), seperti untuk bahan baku industri hilir besi baja dan tepung terigu.

(OSA/ILO/WHO/WIE/WSI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com