Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Beli Listrik yang Dihasilkan PLTU Banten

Kompas.com - 10/07/2012, 18:24 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) akan membeli tenaga listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap Banten berkapasitas 1 x 600 megawatt (MW) yang akan dibangun PT Lestari Banten Energi di Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Hal ini untuk meningkatkan kapasitas pasokan listrik pada sistem kelistrikan Jawa-Bali.

Penandatanganan perjanjian jual-beli listrik yang dihasilkan PLTU Banten 1 x 660 MW (IPP) ini dilakukan Direktur Utama PLN Nur Pamudji dengan Direktur Utama PT LBE, Wandy Wanto, Selasa (10/7/2012), di Jakarta.

Pengadaan proyek ini dilakukan melalui proses pelelangan umum dengan skema build, own, operate, and transfer (BOOT). Jadi, pembangkit ini nantinya akan menjadi milik PLN setelah habis masa kontrak 25 tahun.

Proyek ini akan dibangun tanpa jaminan pemerintah (government guarantee) dan dijadwalkan waktu pendanaan akan tercapai dalam tempo 12 bulan setelah penandatanganan perjanjian itu.

PLTU Banten nantinya akan menyuplai energi listrik ke Sistem Jawa-Bali sebesar ± 4.380 GWh per tahun dan dijadwalkan akan mulai beroperasi komersial 57 bulan setelah ditandatanganinya PPA.

Tarif dasar jual-beli tenaga listrik yang disepakati dan mendapat persetujuan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral adalah 5,9999 dollar AS per kWh.

Untuk proyek ini, sesuai proposalnya, LBE akan memasang mesin/peralatan boiler dengan teknologi supercritical boiler dan diperkirakan proyek ini akan menelan total biaya investasi sekitar 1 miliar dollar AS.

Direktur Utama PLN Nur Pamudji, dalam keterangan pers, berharap dengan ditandatanganinya PPA antara PLN dan PT LBE, proses pembangunan PLTU Banten dapat segera dilakukan.

"Setelah adanya PPA yang kita tandatangani hari ini, kami berharap PT LBE dapat segera membangun PLTU Banten dengan kapasitas 660 MW. Sebab, dengan makin cepatnya PLTU ini dapat dibangun dan dioperasikan, pasokan listrik di sistem Jawa Bali akan makin andal dan membantu PLN dalam menekan rasio pemakaian BBM," kata Nur Pamudji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com