Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertarik Menyewa Bekas Apartemen Obama?

Kompas.com - 22/07/2012, 10:17 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - "Hidup seperti sang Presiden!". Demikian bunyi listing sebuah unit apartemen di kota New York. Tawaran menarik itu dipasang pemilik sebuah apartemen yang pernah dihuni Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, ketika menempuh pendidikan di Universitas Columbia, New York, pada 1980 silam.

Dikutip dari The huffingtonpost, Kamis (19/7/2012) lalu, bekas apartemen Obama tersebut disewakan dengan harga 2,400 Dolar AS atau setara dengan Rp 22,7 juta per bulan. Saat itu, Obama bersama temannya menyewa apartemen di dekat stasiun kereta api ini seharga 360 Dolar AS atau sekitar Rp 3,4 juta per bulan.

Agen properti Zak Kneider kepada media mengatakan, pihaknya telah menerima sembilan peminat bekas apartemen Obama ini sejak ditawarkan Rabu (16/7/2012) pekan lalu. Apartemen ini tampak seperti apartemen mahasiswa kebanyakan. Pemilik apartemen bermaksud membagi "pengalaman hidup" sang Presiden kepada para penyewa.

Tawaran ini tentu menarik, mengingat apartemen ini menjadi bagian sejarah perjalanan sukses Obama menuju kursi orang nomor satu di negeri Paman Sam itu. "Dengan menyewa apartemen ini, siapa tahu suatu hari Anda juga sukses menapaki Gedung Putih," bunyi tawaran listing tersebut.

Apartemen dengan dua kamar ini memiliki satu kamar mandi dan telah direnovasi secara menyeluruh. Renovasi termasuk bata ekspos pada dinding, ceiling pada langit-langit, lantai dari kayu, kamar mandi dengan marbel, dapur, kloset, dan paling menarik adalah ruang makan dengan jaminan kenyamanan. Tapi, apartemen ini tidak bisa menjamin Anda menjadi presiden di kemudian hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com