Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom Molotov Ditemukan di ATM BRI Depan Markas Polisi

Kompas.com - 30/07/2012, 14:38 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com -- Sebuah Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang terletak di depan Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Sulawesi Selatan (Sulsel) di Jalan Perintis Kemerdekaan KM 17, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, nyaris diledakan dengan bom molotov oleh orang tak dikenal, Senin (30/7/2012) sekitar pukul 04.30 wita.

Informasi adanya bom molotov di ATM yang terletak di sudut kanan pagar Mapolda Sulsel berjarak sekitar 20 meter dari Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) ini, berasal dari seorang pria tak diketahui identitasnya. Setelah melaporkan adanya bom molotov di ATM, pria tersebut langsung pergi.

Anggota SPKT, Briptu M Taufik pun langsung melakukan pengecekan di ATM dan menemukan tiga botol plastik Big Cola. Dua botol Big Cola berukuran 3 liter dan satu Big Cola berukuran 1 liter berisi bensin dibalut lakban warna putih dan ditaruh sebuah obat nyamuk bakar yang menyala dan sebatang kayu korek untuk sebagai pemantik api.

Namun sebelum api obat nyamuk bakar membakar batang kayu korek api, Taufik segera memadamkannya. Polisi juga menemukan selebaran di lokasi kejadian berisi kecaman atas kasus penembakan dan pembunuhan di Indonesia.

Tidak ada kop nama lembaga maupun nama oknum yang bertanggungjawab dalam sepucuk surat tersebut. Hanya tertulis pada kop surat "Kado Spesial Untuk Setiap Pembunuhan". Hingga kini belum diketahui motif dari kejadian ini, dan pelakunya belum berhasil diidentifikasi.

Namun, kasus percobaan peledakan ATM BRI di Makassar sementara dalam proses penyelidikan aparat gabungan dari Polda Sulsel dan Polrestabes Makassar. Saat ini, polisi telah memberi garis police line di ATM dan untuk sementara tidak bisa digunakan masyarakat untuk bertransaksi.

Kasubbid Publikasi Humas Polda Sulsel, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Moh Siswa mengatakan, dalam kasus ini tidak ada unsur perampokan maupun pembobolan ATM. Sebab, ATM tidak dirusak maupun dijarah oleh pelaku.

"Kapolda Sulsel, Irjen Pol Mudji Waluyo mengimbau agar pihak perbankan yang menyediakan ATM agar melengkapinya dengan jasa pengamanan seperti satpam. Terutama di daerah rawan kejahatan, karena polisi tidak bisa mengawasi ATM secara keseluruhan dalam waktu 24 jam," imbaunya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com