Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AirAsia Incar Asia

Kompas.com - 08/08/2012, 02:45 WIB

Jakarta, Kompas - Grup AirAsia berencana mengincar pasar Asia setelah menancapkan kukunya di kawasan Asia Tenggara. Rencana ini merupakan tahap selanjutnya dari pengembangan bisnis Grup AirAsia untuk dekade kedua.

”Kami telah punya kepercayaan tinggi di kawasan ASEAN (Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara), kemudian baru mengincar China, India, dan tempat lain,” kata Chief Executive Officer Grup AirAsia Tony Fernandes, Selasa (7/8), di kantor baru AirAsia ASEAN di Jakarta.

Namun kini, kata Tony, Indonesia akan menjadi rumah dalam mengembangkan AirAsia di Asia Tenggara. ”Sulit bila melakukannya di Malaysia, karena pikiran saya terpecah antara Malaysia (AirAsia Berhad) dan Asia Tenggara,” kata Tony. Mengapa Jakarta? ”Dari Jakarta, hanya butuh tiga jam menjangkau semua kota di Asia Tenggara,” kata dia.

Tony menekankan, dengan tinggal di Jakarta maka lebih mudah bekerja bersama dengan Sekretariat ASEAN yang berbasis di Jakarta. AirAsia memang seolah ingin mendorong bersatunya perekonomian di Asia Tenggara, minimal mengimplementasikan Open Skies ASEAN.

Khusus mengenai Asia Tenggara, kata Tony, dia mengidamkan seluruh pilot dapat terbang di seluruh negara ASEAN. Begitu pula dengan seluruh teknisi dapat bekerja di seluruh negara.

Corporate Communication Manager Indonesia AirAsia Audrey Progastama menginformasikan kini AirAsia beroperasi dengan 104 pesawat Airbus A320, 9 unit Airbus A330, dan 2 unit Airbus 340. ”Ada 160 rute penerbangan langsung yang terbang ke 85 destinasi, di mana 55 destinasi di antaranya di Asia Tenggara,” kata dia.

Persaingan kian ketat

Vice President Corporate Communication Garuda Indonesia (Persero) Pujobroto mengatakan, dengan potensi pasar (penerbangan) yang sangat besar di Indonesia, maka kompetisi penerbangan ke depan memang akan semakin sengit. Lebih lagi dengan diberlakukan open sky ASEAN pada tahun 2015 nanti.

”Kompetisi merupakan hal yang wajar, dan dengan kompetisi-justru membuat Garuda selama ini dapat mengembangkan diri lebih kreatif dan inovatif. Namun demikian, hal yang perlu diperhatikan (oleh regulator) adalah perlu adanya level playing field yang sama,” katanya.

Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengatakan, tidak mempersoalkan ekspansi AirAsia. ”Kami juga tidak akan melihat pangsa pasar mana yang nantinya lebih besar. Yang pasti, kami coba tidak merugi di tiap rute. Itu saja,” kata dia. (RYO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com