Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FSO Pertamina Abherka Mulai Beroperasi

Kompas.com - 08/08/2012, 21:14 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Floating Storage and Offloading (FSO) Pertamina Abherka mulai beroperasi. FSO itu menjadi fasilitas penampungan minyak terapung pertama milik Pertamina perkapalan yang dioperasikan.

"Pengoperasian fasilitas penampung minyak terapung itu untuk menjamin kelancaran operasi dalam produksi minyak dan gas Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO)," kata Wakil Presiden Komunikasi Korporat PT Pertamina Ali Mundakir, Rabu (8/8/2012), di Jakarta.

Peresmian penggunaan FSO Pertamina Abherka dilakukan Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Migas R Priyono dan Direktur Utama PT Pertamina Karen Agustiawan dan jajaran direksi, di atas FSO Pertamina Abherka, Surabaya.

FSO Pertamina Abherka akan menggantikan peran FSO Madura Jaya yang sebelumnya beroperasi di Lapangan Poleng, Blok WMO.

"Ini merupakan sinergi positif Pertamina dan anak-anak perusahaan yang diharapkan bisa terwujud pada proyek-proyek lain untuk optimalisasi sumber daya dan meningkatkan efisiensi," kata Karen.

FSO Pertamina Abherka adalah hasil konversi kapal tanker MT Geudongdong dan merupakan proyek konversi pertama yang dilaksanakan Pertamina Perkapalan. Pertamina Perkapalan juga akan mengoperasikan FSO itu selama 10 tahun di daerah operasi PHE WMO tanpa docking, dengan nilai kontrak 71 juta dollar AS.

FSO Pertamina Abherka memiliki kapasitas 600.000 barrel dan dapat melayani akomodasi untuk 150 pekerja. Dengan fasilitas itu, PHE WMO bisa menampung minyak hasil produksi sampai 30.000 barrel per hari sehingga akan memberi kontribusi positif bagi pencapaian target lifting minyak nasional. Dengan penggantian FSO diharapkan PHE WMO dapat meminimalisasi downtime pada saat melaksanakan lifting minyak.

"Adanya FSO Pertamina Abherka juga menunjang kelancaran operasi yang akan berdampak positif bagi penyediaan energi di Jawa Timur sehingga pertumbuhan ekonomi di wilayah setempat dapat dipacu," katanya.

Tahun ini, PHE WMO mempunyai target produksi minyak 20.000 barrel per hari dan gas 166,4 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Produksi gas dari WMO dialirkan kepada PLN, PGN, BUMD Gresik, dan Media Karya Sentosa.

Priyono mengatakan, proyek konversi FSO Pertamina Abherka mendorong mewujudkan Indonesia Incorporated, di mana industri hulu migas telah memberdayakan industri-industri lainnya, seperti industri perkapalan dan perbankan.

"Pengerjaan konversi ini mempunyai pencapaian kandungan lokal 70 persen. Dari sisi waktu, pengerjaan konversi ini dilakukan dengan waktu sesuai rencana, yaitu 10 bulan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com