Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telat Bayar THR, PT JET Akui Kesulitan Keuangan

Kompas.com - 13/08/2012, 17:47 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jakarta Express Trans selaku operator Transjakarta koridor I (Blok M-Kota) mengaku mengalami kesulitan keuangan sehingga terlambat membayar uang tunjangan hari raya kepada 400 pramudi Transjakarta. Oleh karena itu, PT JET sedang mengupayakan pinjaman dari pihak lain untuk membayar THR karyawan tersebut.

"Memang belum dibayarkan THR-nya karena tidak ada uang. Untuk sementara ini, kami mengusahakan bantuan dari pihak lain," ujar Direktur Operasional PT JET Payaman Manik, Senin (13/8/2012) di Jakarta.

Payaman mengatakan, saat ini perusahaannya memiliki utang sebesar Rp 10 miliar kepada pihak ketiga. Untuk membayar THR yang diperkirakan sebesar Rp 1,5 miliar, perusahaan berencana meminjam lagi kepada pihak ketiga tersebut. Namun, hal itu ditolak karena utang perusahaan yang sudah menumpuk.

Sulitnya kondisi keuangan perusahaan, menurut Payaman, karena tidak seimbangnya tarif kompensasi Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta selaku pengelola bus Transjakarta ke perusahaan. Ia menyatakan, BLU membayar perusahaan tidak sesuai dengan upah minimum provinsi (UMP). "Sementara itu perusahaan sejak tahun 2007 sampai tahun 2011 membayar gaji karyawan sesuai dengan tarif UMP," katanya.

Pada tahun 2007, tarif kompensasi dari BLU ke perusahaan per kilometer adalah sebesar Rp 8.250. Jumlah ini masih berselisih Rp 68 dari kebutuhan perusahaan. Pada tahun 2008, kompensasi dinaikkan menjadi Rp 8.802 akibat kenaikan harga BBM. "Kenaikan ini pun dianggap masih kurang dari kebutuhan perusahaan sebenarnya. Sejak 2008 sampai sekarang tidak pernah dinaikkan lagi," kata Payaman. Oleh karena itu, Payaman mengakui pihaknya mengalami kerugian sebesar Rp 12 miliar sampai Rp 13 miliar.

Terkait tarif kompensasi ini, PT JET dan BLU Transjakarta telah menempuh negosiasi sampai ke Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI). Namun, sampai saat ini belum ada titik terang atas persoalan itu.

Payaman berjanji akan segera berupaya membayarkan THR. Ia meminta para karyawan bersabar dalam menerima pembayaran THR. "Kami minta seluruh karyawan tidak usah resah karena THR akan kami berikan pada sore nanti atau selambat-lambatnya Rabu mendatang," ujarnya.

Karena belum mendapatkan THR, ratusan pramudi tersebut melakukan aksi mogok sejak pukul 07.00 WIB pagi tadi. Para peserta aksi mogok ini adalah karyawan PT JET, operator yang dikontrak Transjakarta untuk mengoperasikan bus di koridor I (Blok M-Kota) dan koridor X (PGC-Tanjung Priok). Akibat aksi mogok tersebut, operasional Koridor I (Blok M-Kota) dan Koridor X (PGC-Tanjung Priok) berhenti sampai pukul 08.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

    Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

    Whats New
    Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

    Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

    Whats New
    Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

    Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

    Whats New
    Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

    Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

    Whats New
    InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

    InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

    Whats New
    KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

    KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

    Whats New
    BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

    BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

    Whats New
    Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

    Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

    Whats New
    Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

    Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

    Whats New
    Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

    Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

    Whats New
    BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

    BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

    Whats New
    PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

    PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

    Work Smart
    Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

    Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

    Whats New
    Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

    Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

    Whats New
    Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

    Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com