Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agustus, Asuransi InHealth Raih Premi Rp 783 Miliar

Kompas.com - 12/09/2012, 22:34 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Asuransi InHealth mencatatkan premi bersih hingga Agustus 2012 sebesar Rp 783 miliar. Jumlah tersebut naik 26 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Chief Executive Officer InHealth Rosa Christiana Ginting menjelaskan kenaikan premi tersebut disebabkan oleh ragam produk asuransi yang dimiliki perseroan.

"Tingkat pendapatan masyarakat saat ini sudah lebih tinggi. Selain itu, kesadaran masyarakat dalam berasuransi juga meningkat. Itu yang menyebabkan premi kami meningkat," kata Rosa di Hotel Sulthan Jakarta, Rabu (12/9/2012).

Menurut Rosa, pertumbuhan bisnis InHealth saat ini bahkan lebih tinggi dibanding industri. Di periode yang sama, pertumbuhan bisnis asuransi di industri hanya naik 15 persen.

Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2012 juga naik 6,4 persen. Membaiknya iklim ekonomi ini juga menyebabkan kenaikan pendapatan masyarakat.

"Kami tetap mengandalkan produk Managed Care yang berkontribusi sebesar 98 persen untuk perolehan premi," tambahnya.

Menurut Rosa, target pendapatan premi perseroan hingga akhir tahun 2012 tumbuh 28 persen dari tahun 2011 atau menjadi sebesar Rp 1,38 triliun (gross).

Nilai tersebut diharapkan dapat tercapai melalui upaya strategi marketing, dan peningkatan mutu pelayanan kepada peserta.

Sementara pendapatan premi (netto) perseroan tercatat sebesar Rp 975,35 miliar selama tahun 2011, meningkat hampir 29 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 756,19 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asosiasi Furnitur Optimistis Rebut 1 Persen Pangsa Pasar Global di 2024

Asosiasi Furnitur Optimistis Rebut 1 Persen Pangsa Pasar Global di 2024

Whats New
Sasar Milenial, MSIG Life dan Bank BJB Luncurkan Asuransi Jiwa Smile Life Extra Plus

Sasar Milenial, MSIG Life dan Bank BJB Luncurkan Asuransi Jiwa Smile Life Extra Plus

Whats New
Dukung Pengembangan SDM, IWIP-WBN Buka Program Beasiswa untuk Mahasiswa dan Mahasiswi di Halteng dan Haltim

Dukung Pengembangan SDM, IWIP-WBN Buka Program Beasiswa untuk Mahasiswa dan Mahasiswi di Halteng dan Haltim

Whats New
Renovasi hingga Buka Toko Baru, Supra Boga Lestari Siapkan Capex Rp 49,5 Miliar

Renovasi hingga Buka Toko Baru, Supra Boga Lestari Siapkan Capex Rp 49,5 Miliar

Whats New
'Multiplier Effect' Gaji ke-13 PNS, TNI-Polri, dan Pensiunan

"Multiplier Effect" Gaji ke-13 PNS, TNI-Polri, dan Pensiunan

Whats New
Aturan Impor Direvisi, Dunia Usaha: Terima Kasih Pemerintah...

Aturan Impor Direvisi, Dunia Usaha: Terima Kasih Pemerintah...

Whats New
Malaysia Mulai Pangkas Subsidi Solar, Hemat Rp 12,7 Triliun Setahun

Malaysia Mulai Pangkas Subsidi Solar, Hemat Rp 12,7 Triliun Setahun

Whats New
63 Persen Gen Z Sebut Lebih Penting Bawa Smartphone Ketimbang Dompet, Berikut Alasannya

63 Persen Gen Z Sebut Lebih Penting Bawa Smartphone Ketimbang Dompet, Berikut Alasannya

BrandzView
Harga Bitcoin Intip Level Tertinggi Sepanjang Sejarah

Harga Bitcoin Intip Level Tertinggi Sepanjang Sejarah

Whats New
Emiten Ritel RANC Absen Bagi Dividen, Ini Sebabnya

Emiten Ritel RANC Absen Bagi Dividen, Ini Sebabnya

Whats New
Dukung Ekosistem Urban Terintegrasi, Bank Mandiri Perkuat Kemitraan dengan Lippo Group

Dukung Ekosistem Urban Terintegrasi, Bank Mandiri Perkuat Kemitraan dengan Lippo Group

Whats New
OJK: Proses Merger Bank MNC dan Nobu Masih Lanjut, Saat Ini Tahap 'Cross Ownership'

OJK: Proses Merger Bank MNC dan Nobu Masih Lanjut, Saat Ini Tahap "Cross Ownership"

Whats New
Kondisi Perekonomian Global Membaik, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 6,25 Persen

Kondisi Perekonomian Global Membaik, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 6,25 Persen

Whats New
Indonesia Mampu Menghasilkan Karet Lebih Besar daripada Amerika Serikat

Indonesia Mampu Menghasilkan Karet Lebih Besar daripada Amerika Serikat

Whats New
Citi Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 665,9 Miliar pada Kuartal I-2024

Citi Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 665,9 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com