Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/09/2012, 10:54 WIB

Kompas.com - Gangguan sulit tidur ternyata tidak cuma disebabkan karena banyak pikiran. Kebiasaan merokok juga bisa membuat seseorang susah tidur nyenyak sehingga jam tidurnya lebih sedikit dibanding yang bukan perokok.

Kesimpulan tersebut disampaikan para peneliti Jerman dalam jurnal Addiction Biology. Mereka melakukan survei terhadap 1.100 perokok dan menemukan bahwa 17 persen perokok tidur kurang dari enam jam setiap malam dan sekitar 28 persen jarang mendapatkan tidur nyenyak.

Sementara itu pada 1.200 bukan perokok yang juga disurvei, hanya 7 persen yang mengaku tidur kurang dari enam jam dan 19 persen yang sering terganggu tidurnya.

"Ini adalah hasil studi pertama yang membandingkan prevalensi gangguan tidur pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok pada populasi orang yang tidak memiliki riwayat gangguan psikologi," kata ketua peneliti Stefan Cohrs.

Ia menjelaskan bahwa hasil penelitian ini memang tidak membuktikan bahwa rokok berakibat langsung pada gangguan tidur. Apalagi para perokok umumnya memiliki kebiasaan yang membuat mereka sulit tidur, misalnya menonton TV sampai larut malam atau kurang berolahraga.

Meski begitu ada alasan kuat mengapa efek stimulan dari nikotin mungkin mengganggu tidur. "Jika Anda merokok dan juga sering sulit tidur, seharusnya Anda berhenti merokok mulai sekarang," kata Cohrs.

Beberapa penelitian telah mengaitkan antara kualitas tidur yang buruk dengan gangguan kesehatan seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.

Menurut Cohrs, ada banyak faktor yang memengaruhi kualitas tidur, misalnya saja usia, berat badan, dan konsumsi alkohol. Meski begitu dari penelitiannya diketahui bahwa merokok juga punya pengaruh cukup besar.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com