Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantor Freeport Dirusak Massa

Kompas.com - 22/09/2012, 02:58 WIB

Jayapura, Kompas - Kantor utama PT Freeport Indonesia di Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Jumat (21/9) siang, dirusak massa. Tidak hanya dinding kaca yang berada di bagian depan kantor itu dihancurkan, massa yang marah juga membakar dua mobil milik karyawan serta merusak puluhan mobil dan sepeda motor yang diparkir tak jauh dari kantor itu.

Sebuah ruang dikabarkan turut terbakar, tetapi tidak sempat merembet ke ruangan lain. Mereka juga merusak dan mencabut beberapa rambu lalu lintas dan menggunakannya untuk merusak kendaraan yang diparkir di dekat kantor tersebut.

Kemarahan massa itu membuat karyawan di kantor utama tersebut melarikan diri ke hutan dan sebagian lain menumpang kendaraan ke arah pos keamanan atau ke Timika. Polisi yang kemudian datang ke lokasi kejadian membuat massa yang mengamuk melarikan diri ke hutan.

Menurut keterangan Kepala Polres Mimika Ajun Komisaris Besar Denny Siregar, kemarahan massa itu dipicu belum adanya titik temu antara pihak PT Freeport Indonesia dan perwakilan keluarga David Beanal Kanangopme, seorang anggota staf senior PT Freeport Indonesia yang meninggal di Jakarta, Selasa.

Juru Bicara PT Freeport Indonesia Ramdani Sirait mengatakan, keributan terjadi saat berlangsung acara doa bersama untuk David Beanal yang digelar di depan kantor itu. Selain menjadi anggota staf senior di perusahaan tambang tersebut, David Beanal, menurut Ramdani Sirait, juga merupakan salah satu pemimpin suku Amungme.

Meningitis

David, tutur Ramdani Sirait, meninggal di Jakarta pada Selasa lalu karena penyakit meningitis yang dideritanya. Terkait dengan hal itu, perwakilan keluarga korban selain datang dalam acara doa yang digelar di Kantor PT Freeport Indonesia di Kuala Kencana juga membahas beberapa hal bersama dengan perwakilan perusahaan itu.

Kepala Polres Mimika Ajun Komisaris Besar Denny Siregar tidak memerinci apa yang menjadi pembicaraan kedua pihak tersebut. Namun, diduga karena ada beberapa hal yang belum menemukan titik temu dalam pembicaraan itu, massa tersulut kemarahannya.

Saat ini situasi keamanan Kuala Kencana telah dapat dikendalikan. Massa telah membubarkan diri dan meninggalkan Kuala Kencana. (JOS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com