Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Memperbaiki Defisit Neraca Perdagangan

Kompas.com - 03/10/2012, 17:39 WIB
Anastasia Joice

Penulis

 

JAKARTA, KOMPAS.com- China-ASEAN Expo (CAEXPO) 2012 yang disponsori bersama oleh Kementerian Perdagangan China dan 10 negara anggota ASEAN (Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam) serta Sekretariat ASEAN dan diselenggarakan oleh Pemerintah Guangxi Zhuang Autonomous Region, telah berakhir dengan memberikan dampak positif bagi peserta pameran khususnya dan kerjasama negara ASEAN dengan China pada umumnya.

 

Demikian penjelasan tertulis dari Kementrian Perdagangan di Jakarta, Rabu (3/10/2012). CAEXPO yang merupakan event tahunan hasil komitmen China-ASEAN Free Trade Area (CAFTA) telah membuktikan dirinya sebagai event yang efektif meningkatkan kerjasama ekonomi China dan ASEAN. Tercapainya nilai transaksi perdagangan sebesar 363,1 juta dollar AS dan investasi sebesar 5,9 miliar dollar AS pada tahun 2011 tentunya tidak bisa dilepaskan dari keberadaan CAEXPO yang pada tahun ini mencapai usianya yang ke-9.

 

Direktur Pengembangan Promosi dan Citra Kementerian Perdagangan, Pradnyawati, menyatakan, "Pekerjaan rumah dalam konteks hubungan perdagangan bilateral Indonesia-China masih tetap menekan defisit di sisi Indonesia dan meningkatkan nilai investasi China di Indonesia yang pada tahun 2011 baru mencapai kurang dari 0,5 persen dari total nilai investasi China ke ASEAN."

Untuk Indonesia sendiri, keikutsertaan multi produk pada arena promosi ini meraup hasil sekitar 2 juta dollar AS on-the-spot termasuk transaksi retail dan trial order. Transaksi trial order diperoleh antara lain dari hasil kunjungan pembeli Taiwan ke paviliun kopi Indonesia yang meminta dilakukannya pengiriman sebanyak 3 kontainer dengan estimasi kontrak sebesar 120.000 dollar AS. Untuk persaingan dengan negara ASEAN lainnya produk Indonesia memang masih mengandalkan kepada produk furnitur, makanan minuman, home decor dan perhiasan yang terbukti masih menjadi primadona bagi pengunjung yang datang dari berbagai wilayah China. Untuk ketiga jenis produk tersebut pesaing terkuat datang dari negara Myanmar, Thailand dan Vietnam.

Indonesia juga menyelenggarakan forum promosi perdagangan dan investasi "Indonesian Promotion Conference" yang secara antusias disambut oleh para pebisnis asal China dan negara ASEAN lainnya. Acara yang dibuka dengan pemaparan ekonomi oleh Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Gusmardi Bustami, ini diisi dengan presentasi potensi investasi dan perdagangan di Indonesia oleh para pejabat dari BKPMD Provinsi Sumatera Barat, Sekda Provinsi Bengkulu, Bupati Sleman serta pejabat dari BPOM. Dalam Forum tersebut Indonesia telah menarik minat calon investor untuk melakukan investasi dalam bidang perkebunan dan pertambangan (batu bara dan bijih besi) ke Provinsi Bengkulu. Hal tersebut akan segera ditindaklanjuti oleh pihak investor dengan berkunjung ke Bengkulu bulan Oktober ini.

Ditinjau dari konteks ini, partisipasi Indonesia pada CAEXPO kiranya merupakan salah satu upaya pemerintah Indonesia untuk dapat mengurangi posisi defisit neraca perdagangan Indonesia - China dan mengalihkan produk ekspor dari bahan mentah ke produk olahan setengah jadi ataupun produk jadi yang memiliki nilai tambah lebih tinggi. Terkait dengan hal ini masuknya investasi China ke bidang industri pengolahan/manufacturing di tanah air akan membuat upaya mencapai dua tujuan di atas dapat lebih mudah dicapai.

Ke depan arena CAEXPO akan lebih dimanfaatkan oleh Indonesia secara optimal dalam upaya mencapai target peningkatan nilai perdagangan dalam kerangka kerjasama ekonomi CAFTA yang di tahun 2015 diproyeksikan menembus angka 400 miliar dollar AS.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com