Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbankan Syariah Indonesia Tertinggal dari Malaysia

Kompas.com - 04/10/2012, 13:58 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat keuangan Syakir Sula menganggap bahwa industri perbankan syariah di Indonesia jauh tertinggal dibanding Malaysia. Perbankan tanah air harus segera membenahi untuk mengejar ketertinggalannya.

"Ketertinggalan itu bisa dilihat dari pangsa pasar dan pertumbuhan industri perbankan syariahnya," kata Syakir dalam acara Sharia Finance Awards di Hotel Borobudur Jakarta, Kamis (4/10/2012).

Hingga saat ini, pangsa pasar perbankan syariah tanah air hanya sebesar 3,8 persen. Sementara pangsa pasar perbankan itu di Malaysia sudah mencapai 20 persen. Begitu juga terkait produk. Pangsa pasar penerbitan surat utang syariah (sukuk) di Malaysia sudah mencapai 70 persen. Sementara penerbitan sukuk di tanah air hanya mencapai 7 persen.

"Industri perbankan syariah di Malaysia memang lahir 10 tahun lebih dulu dari kita. Kita baru ada bank syariah sejak 1993. Namun selisihnya sangat jauh," kata Syakir.

Apalagi dilihat dari pertumbuhan pangsa pasar perbankan syariah per tahun, Indonesia juga mengalami kenaikan yang cukup lambat. Mulai dari 2 persen di 2010, 2,5 persen di 2011 dan 3,8 persen di semester I-2012.

Untuk bisa mengejar ketertinggalan tersebut, Syakir mengusulkan agar membenahi perbankan syariah dari sisi SDM, regulasi, institusi, supervisi dan teknologi. Khusus SDM, saat ini sangat minim SDM perbankan syariah yang mumpuni, meski lembaga pendidikan keuangan syariah juga mulai marak.

Dari sisi regulasi, pemerintah harus memberikan keberpihakan khususnya ke bank syariah agar lebih mudah untuk tumbuh. Salah satunya dengan penempatan dana haji di bank syariah.

Dari institusi sendiri juga harus memberikan produk-produk keuangan syariah yang kreatif. Perbankan syariah jangan hanya copy paste produk di perbankan konvensional. Dari sisi teknologi, perbankan syariah harus memperluas jaringan kantor cabang dan memperkuat bisnis IT dan infrastukturnya. Apalagi bila mampu disinergikan dengan induk ban konvensionalnya.

"Selain itu, masyarakat juga harus diberikan pemahaman tentang bank syariah secara menyeluruh. Ini untuk mempercepat pertumbuhan bank syariah di tanah air," jelas Syakir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Bandara Ditutup Smentara Akubat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

7 Bandara Ditutup Smentara Akubat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

Whats New
Harga Bahan Pokok Rabu 1 Mei 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Rabu 1 Mei 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Emiten Kendaraan Listrik VKTR Catat Pendapatan Bersih Rp 205 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Kendaraan Listrik VKTR Catat Pendapatan Bersih Rp 205 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Cek Harga BBM Pertamina per 1 Mei 2024

Cek Harga BBM Pertamina per 1 Mei 2024

Whats New
Harga BBM Shell per 1 Mei 2024 Naik, Cek Rinciannya!

Harga BBM Shell per 1 Mei 2024 Naik, Cek Rinciannya!

Whats New
Satgas Judi 'Online' Belum Mulai Bekerja, Pemerintah Masih Susun Formula

Satgas Judi "Online" Belum Mulai Bekerja, Pemerintah Masih Susun Formula

Whats New
Penyaluran Kredit Ultramikro Capai Rp 617,9 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Ultramikro Capai Rp 617,9 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Whats New
[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com