Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hinda Raup Omzet Rp 400 Juta dari Bisnis Dodol Garut

Kompas.com - 13/10/2012, 22:15 WIB

Untungnya, kekurangan dana bisa tutup dari pinjaman dari bank. “Karena usaha orang tua saya ini sudah terkenal, bank percaya saja meminjamkan uang kepada saya,” ucapnya.

Kini, pabrik barunya itu mampu memproduksi dodol sebanyak 1 ton per hari. Setelah pendirian pabrik selesai, ia terus mencari strategi untuk mengembangkan pemasaran dodol Pusaka.

Salah satunya dengan rajin mengikuti pameran kuliner di Jakarta. Dari pameran ini, produk dodolnya semakin dikenal luas. Selain di Jawa Barat, ia sekarang sering mendapat pesanan dari daerah-daerah.

Hingga saat ini, Hinda terus berupaya untuk memperluas pemasaran dodol Pusaka. Menurutnya, tidak cukup hanya mengandalkan penjualan dari toko. Soalnya, penjualan toko sangat bergantung kepada musim liburan.“Biasanya baru ramai pembeli kalau libur sekolah dan banyak yang berkunjung ke Garut saja,” katanya.

Apalagi, sekarang di Garut semakin banyak kompetitor di bidang usaha yang sama. Bahkan, di daerahnya itu kini banyak muncul produsen dodol dengan kualitas rendah yang merusak pasar.

---

Sukses di bisnis dodol Garut dengan omzet ratusan juta, tak membuat Hinda Japar cepat puas. Ia masih berambisi untuk terus membesarkan usaha pembuatan dodol Garut peninggalan orang tuanya itu.

Hinda mengaku, ingin sekali mengekspor produk dodol Garut merek Pusaka buatannya ke luar negeri. Ia menargetkan, rencana ekspor itu bisa terwujud tahun ini juga. Hinda mengaku, saat masih menjadi mitra binaan PT Krakatau Steel pernah mengekspor dodol Pusaka ke Dubai, Uni Emirat Arab.

Ekspor ke Dubai itu berlangsung sekitar tahun 2000-an. Namun, ekspor terpaksa dihentikan karena keterbatasan manajemen. Pengalaman itu juga yang mendorongnya untuk mencoba kembali melakukan ekspor.

Ia optmistis, keinginan untuk ekspor tahun ini bisa terealisasi. "Soalnya, sekarang ini saya sudah mendapatkan satu calon buyer dari Singapura," katanya.

Namun, rencana ekspor ini bukannya tanpa halangan. Salah satunya di bidang kemasan. Untuk ekspor diperlukan kualitas kemasan agak bagus. Namun, biayanya tentu besar. Nah, ia khawatir ongkos produksi bakal membengkak.

Makanya, sekarang ia sedang mencari cara untuk menurunkan ongkos produksi ini. Tidak hanya itu, ia juga masih merasa perlu melakukan inovasi produk. Menurutnya, varian dodol Pusaka masih kurang beragam. Sejak meluncurkan varian rujak dodol tahun lalu, ia belum menemukan lagi varian baru untuk dikembangkan.

Sampai saat ini ia masih terus berusaha menemukan resep baru untuk produk dodolnya tersebut. Lantaran perhatiannya masih terfokus kepada usaha dodolnya, ia mengaku belum berencana merambah bisnis lain.

Bagi Hinda, bisnis dodol sendiri penuh dengan tantangan. Selama mengelola usaha ini, ia pernah beberapa kali dirugikan oleh agen, terutama agen-agen kecil.

Soalnya, mereka ini sering telat melakukan pembayaran. Bahkan, ada juga yang tidak melakukan pembayaran sama sekali. Padahal, produk sudah terlanjur dikirim.

Agen besar juga pernah mangkir dari kewajiban membayar. Hal itu pernah dilakukan agen besar di wilayah Surabaya, Jawa Timur dan Cianjur, Jawa Barat. "Alasan mereka saat itu sudah bangkrut, sehingga tidak memiliki uang lagi untuk membayar saya," ujarnya.

Kini, Hinda lebih berhati-hati dalam memilih agen yang akan memasarkan produknya. (Marantina/Kontan)

Ikuti Kisah Inspiratif Lainnya di Subrubrik Sosok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com