Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Tidak Ikut Campur Kisruh BUMI

Kompas.com - 19/10/2012, 14:21 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Keuangan Agus Martowardojo enggan berkomentar lebih banyak soal kisruh yang dialami Bumi Plc. Pihaknya menyerahkan sepenuhnya ke korporasi dan Bapepam-LK. "Soal Bumi Plc, saya belum ada opini," kata Agus selepas Rapat Kerja dengan Komisi XI di Jakarta, Kamis (18/10/2012) malam.

Di tempat yang sama, Kepala Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Kepala Bapepam-LK) Ngalim Sawega menjelaskan bahwa pihaknya sampai saat ini masih menunggu kejelasan informasi, baik dari Bumi Plc, PT Bumi Resources Tbk (BUMI), maupun perusahaan yang terafiliasi dengan Bumi Plc.

"Kami pegang ujung, ujungnya disclosure (pengungkapan laporan keuangan). Kalau ada dampak transaksi material, kami akan disclose. Bahwa mereka menang atau kalah, senjata kami hanya itu, menunggu disclosure yang dilakukan emiten," tambah Ngalim.

Menurut Ngalim, pihaknya sebagai regulator pasar modal akan memberikan porsi yang seimbang di antara perusahaan terafiliasi Keluarga Bakrie tersebut. Hal ini juga dilakukan untuk melindungi industri dan melindungi investor. "Kami harus balance. Aturan main kami, kalau belum terbukti salah, ya dilarang diperiksa," tambahnya.

Sekadar catatan, saat ini PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) dan Long Haul Holdings Limited (keduanya disebut Bakrie Group) telah mengirimkan proposal penawaran untuk menukar 23,8 persen saham Bumi Plc yang dimiliki dengan 10,3 persen saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang dikuasai Bumi Plc.

Selanjutnya, sisa saham BUMI, yaitu sekitar 18,7 persen, akan dilunasi Bakrie Group dengan pembayaran tunai. Kemudian, Bakrie dan Long Haul Holdings akan membeli kembali (buy back) 18,7 persen saham BUMI yang dipegang Bumi Plc.

Dengan transaksi ini, Bumi Plc tidak akan memiliki lagi saham BUMI. Begitu juga sebaliknya, Bakrie Group tidak memiliki saham Bumi Plc sehingga nantinya Bakrie akan memiliki 29,2 persen saham BUMI. Otomatis, pemegang saham lain, seperti Nat Rothschild, Samin Tan, dan Recapital tidak akan memiliki kepemilikan di saham BUMI.

Simak terus perkembangannya di topik Kisruh Bumi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

    Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

    Earn Smart
    Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

    Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

    Whats New
    Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

    Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

    Earn Smart
    Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

    Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

    Whats New
    Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

    Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

    Whats New
    Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

    Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

    Whats New
    Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

    Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

    Earn Smart
    Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

    Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

    Whats New
    Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

    Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

    Spend Smart
    Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

    Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

    Spend Smart
    Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

    Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

    Whats New
    Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

    Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

    Whats New
    Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

    Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

    Whats New
    [POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

    [POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

    Whats New
    Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

    Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com