Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chek Jawa, Destinasi Wisata Baru di Singapura

Kompas.com - 28/10/2012, 16:46 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis

KOMPAS.com - Berwisata ke Singapura identik dengan Orchard Road, Universal Studio, Marina Bay Sands. Bagaimanakah dengan Chek Jawa? Mungkin banyak yang masih belum familiar dengan nama ini.

Chek Jawa dapat dipertimbangkan sebagai alternatif wisata terbaru di Negeri Merlion. Jenuh dengan “wisata kota”, Chek Jawa menawarkan keindahan alam yang kaya akan organisme yang menarik. Chek Jawa memiliki keistimewaan dengan menjadi rumah bagi 7 ekosistem yang berbeda di lahan seluas 100 hektar: hutan pantai (coastal forest), hutan bakau, pantai berbatu (rocky shore), sandy shore, beting atau dangkalan, laguna lamun (seagrass lagoon), dan puing karang laut (coral rubble).

Keanekaragaman hayati yang langka dan unik menjadi sumber keindahan Chek Jawa. Di hutan pantai, pengunjung dapat berdiri di menara untuk mengagumi keindahan 2 spesies burung yang langka, Oriental pied-hornbill dan Red junglefowl. Bergerak ke sandy shore, sangatlah direkomendasikan untuk melihat Common seastar, yang sudah tidak ditemukan di daratan Singapura.

Dan yang jangan sampai dilewatkan adalah karang hidup yang dapat ditemukan di coral rubble. Di seagrass lagoon sendiri terdapat 28 spesies rumput laut dan 7 spesies lamun yang akan menyegarkan mata pecinta biota laut.

Satu hal yang perlu diingat adalah kawasan yang ditemukan tahun 2001 silam ini lebih cocok dikunjungi ketika air laut sedang surut di mana organisme laut akan tergerak menuju ke arah pantai.

Chek Jawa sendiri tidaklah terlalu sulit untuk dijangkau. Berlokasi di kawasan timur Pulau Ubin, wisatawan dapat menaiki kapal dari Terminal Ferry Changi. Setelah tiba, untuk menjangkau Chek Jawa, dapat menyewa mobil dengan ongkos hanya 2 dollar untuk 12 orang (sekitar Rp 16.000). Jika tertarik lebih jauh menikmati panorama alam Pulau Ubin, wisatawan dapat juga menyewa sepeda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com