Akibat masalah gas yang menghambat operasional bus transjakarta, sempat muncul wacana penggunaan solar untuk menggantikan BBG. BLU Transjakarta berencana mengadakan 158 bus gandeng berbahan bakar solar pada 2013.
Namun, pekan lalu, Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbel Ahmad Safrudin menegaskan, apabila bus transjakarta kembali menggunakan solar, menjadi langkah mundur Pemprov DKI Jakarta dalam mengendalikan pencemaran udara, seperti tertuang dalam Perda Nomor 2 Tahun 2005.
Padahal, merujuk kondisi saat ini, kata Darmaningtyas, jelas penggunaan BBG tidak efektif menurunkan tingkat pencemaran udara.
”Saya dengar Gubernur Joko Widodo juga tidak setuju kalau sampai pakai solar. Untuk itu, seharusnya segera diimbangi dengan penyediaan gas memadai serta berkualitas. Hal ini dilakukan dengan meminta pemerintah pusat melalui BUMN-nya agar menyediakan gas bagus dan memperbanyak SPBE. Ini harus direalisasikan cepat,” tegas Darmaningtyas.
Dibutuhkan sedikitnya 11 SPBE untuk memenuhi kebutuhan mobilitas semua armada bus transjakarta saat ini.
Sejak dioperasikan tahun 2006, jumlah penumpang bus transjakarta terus meningkat seiring bertambahnya koridor. Untuk tahun 2010, dengan 8 koridor, penumpang yang diangkut 84,48 juta orang. Tahun 2011, dengan 10 koridor, yang diangkut 114,25 juta orang. Selama Januari-Oktober 2012, dengan 11 koridor, penumpang yang diangkut 91,76 juta orang.